Suara Golkar edisi November 2013 | Page 74

MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR PLT di sana. Dia sendiri sebenarnya menjabat sebagai Ketua Koordiantor Pemenangan Pemilu Jawa III sebagai pecahan dari Jawa II. Pada Mei 2013, kata dia, DPP memutuskan memecah wilayah itu dan membentuk wilayah Jawa III. “DPP memutuskan memecahnya pada Mei 2013 karena Jatim itu makin hari makin melorot. Dari hasil survei yang ada, posisi ketika saya masuk tinggal 7% dan terendah seluruh Indonesia. Itulah sebabnya DPP minta ini harus segera agar ada langkah-langkah untuk menyelamatkan Jatim dan menjadikannya kembali sebagaimana sebelumnya, salah satu andalan kita menjadi lumbung suara Golkar. Kemudian diputuskan saya menjadi PLT,” papar dia. Mengawali tugasnya sebagai PLT, pria yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR RI tersebut mencari tahu akar masalah. Dia menemukan tiga pokok masalah. Pertama, komunikasi yang kurang pas, baik di internal DPD Provinisi maupun kabupaten/kota. Kedua, masing-masing posisi kepengurusan di sana ada perasaan tidak begitu difungsikan. Ketiga, daerah kabupaten/kota yang berjumlah 38 tersebut dan terbesar di seluruh Indonesia merasa agak tersumbat dengan provinisi. Zainudin Amali, Ketua DPD I Partai Golkar Jatim Golkar Akan Berjaya Kembali di Jawa Timur “Nah, saya datang tidak melihat siapa yang salah, siapa yang benar. Tetapi kita melakukan sesuatu segera guna membenahi Partai Golkar di Jatim,” kata dia. Dari pemetaan sementara itu kemudian dia mengumpulkan seluruh DPD dan menggelar berbagai rapat untuk mendengar sikap mereka. Hal itu menjadi catatan dan selanjutnya melaporkan perkembangan itu ke DPP. JAKARTA, MEDIA CENTER – Partai Golkar di Jawa Timur yang dahulu sempat menjadi lumbung suara Partai Golkar akhir-akhir ini mengalami kemerosotan. Perlu upaya segera untuk memperbaiki keadaan dan menjadikannya kembali jaya di wilayah timur Pulau Jawa itu. Dia mengakui, posisinya sebagai Ketua Koordinator Pemenangan Pemilu dan juga PLT membuat tugasnya membenahi Partai Golkar di Jatim jadi lebih mudah. Setelah mendengar semua keluhan dan aspirasi, dia langsung menetapkan program. Pembenahan itu kini menjadi tanggungjawab Zainudin Amali yang baru saja dilantik sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie pada Selasa (12/11/2013). Saat itu ditetapkan untuk melakukan roadshow ke seluruh kabupaten/kota. Karena kebetulan berdekatan dengan acara HUT Partai Golkar ke-49, dia memutuskan membentuk pantia. Hal itu bukan hanya untuk perayaan HUT tapi juga sekaligus mengkonsolidasi organisasi partai dari Provinsi, Kabupaten/Kota hingga kecamatan, kelurahan dan desa. Road show itu juga sekaligus memerkenalkan dirinya sebagai PLT dan juga melantik BKPP Kabupaten/kota. Lalu, seperti apa langkah yang dilakukan oleh Zainudin untuk mewujudkan tugas dari DPP Partai Golkar tersebut? Pekerjaan itu, kata dia, sudah dimulainya ketika DPP Partai Golkar menugaskannya sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Ketua DPD I Jatim sejak sekitar tiga bulan sebelumnya. “Sebenarnya sebelum terpilih ini saya menjadi PLT dulu selama sekitar tiga bulan sehingga saya sudah melakukan berbagai hal dalam program untuk, pertama, mengkonsolidasi organisasi dari tingkat provinisi, kab/kota. Saya harapkan juga itu sampai ke kelurahan dan desa,” ujar Zainudian kepada tim Media Center BKPP Partai Golkar di sela perayaan ulang tahun Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) ke-67 di kantor DPP Partai Golkar di Jakarta, Jum’at (15/11/2013). Dia menuturkan, latarbelakang penugasannya sebagai Edisi No.1 November 2013 Karena persoalan waktu, akhirnya acara roadshow dilakukan di 11 dapil. Dari situ, daerah-daerah yang sedapil, bergabung. Dalam acara itu kemudian dibeberkan apa yang hendak dikerjakan dan target-target yang akan dicapai, baik untuk pusat, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota. Seusai acara road show itu, kemudian 38 DPD Kabupaten/ Kota menyurati DPP agar menetapkannya sebagai Ketua definitif DPD I. Karena surat pertama itu belum direspons oleh DPP, kemudian mereka menyusulkan lagi dengan surat kedua. Surat permohonan itu disampaikan langsung kepada ARB saat berkunjung ke Jawa Timur. Dalam pertemuan di ruang VIP Bandara Juanda itu kemudian ARB memutuskan 74 agar Musdalub segera digelar. Dia menuturkan, pada 31 Oktober 2013, Musdalub itu digelar. Hanya dalam waktu 30 menit, dia t