MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR
MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR
PLT di sana. Dia sendiri sebenarnya menjabat sebagai Ketua
Koordiantor Pemenangan Pemilu Jawa III sebagai pecahan
dari Jawa II. Pada Mei 2013, kata dia, DPP memutuskan
memecah wilayah itu dan membentuk wilayah Jawa III.
“DPP memutuskan memecahnya pada Mei 2013 karena
Jatim itu makin hari makin melorot. Dari hasil survei yang ada,
posisi ketika saya masuk tinggal 7% dan terendah seluruh
Indonesia. Itulah sebabnya DPP minta ini harus segera
agar ada langkah-langkah untuk menyelamatkan Jatim dan
menjadikannya kembali sebagaimana sebelumnya, salah
satu andalan kita menjadi lumbung suara Golkar. Kemudian
diputuskan saya menjadi PLT,” papar dia.
Mengawali tugasnya sebagai PLT, pria yang
juga
menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR RI tersebut mencari
tahu akar masalah. Dia menemukan tiga pokok masalah.
Pertama, komunikasi yang kurang pas, baik di internal DPD
Provinisi maupun kabupaten/kota. Kedua, masing-masing
posisi kepengurusan di sana ada perasaan tidak begitu
difungsikan. Ketiga, daerah kabupaten/kota yang berjumlah
38 tersebut dan terbesar di seluruh Indonesia merasa agak
tersumbat dengan provinisi.
Zainudin Amali, Ketua DPD I Partai Golkar Jatim
Golkar Akan Berjaya Kembali
di Jawa Timur
“Nah, saya datang tidak melihat siapa yang salah, siapa
yang benar. Tetapi kita melakukan sesuatu segera guna
membenahi Partai Golkar di Jatim,” kata dia.
Dari pemetaan sementara itu kemudian dia
mengumpulkan seluruh DPD dan menggelar berbagai rapat
untuk mendengar sikap mereka. Hal itu menjadi catatan dan
selanjutnya melaporkan perkembangan itu ke DPP.
JAKARTA, MEDIA CENTER – Partai Golkar di Jawa Timur
yang dahulu sempat menjadi lumbung suara Partai Golkar
akhir-akhir ini mengalami kemerosotan. Perlu upaya segera
untuk memperbaiki keadaan dan menjadikannya kembali
jaya di wilayah timur Pulau Jawa itu.
Dia mengakui, posisinya sebagai Ketua Koordinator
Pemenangan Pemilu dan juga PLT membuat tugasnya
membenahi Partai Golkar di Jatim jadi lebih mudah. Setelah
mendengar semua keluhan dan aspirasi, dia langsung
menetapkan program.
Pembenahan itu kini menjadi tanggungjawab Zainudin
Amali yang baru saja dilantik sebagai Ketua DPD I Partai
Golkar Jawa Timur (Jatim) oleh Ketua Umum Partai Golkar
Aburizal Bakrie pada Selasa (12/11/2013).
Saat itu ditetapkan untuk melakukan roadshow ke seluruh
kabupaten/kota. Karena kebetulan berdekatan dengan
acara HUT Partai Golkar ke-49, dia memutuskan membentuk
pantia. Hal itu bukan hanya untuk perayaan HUT tapi juga
sekaligus mengkonsolidasi organisasi partai dari Provinsi,
Kabupaten/Kota hingga kecamatan, kelurahan dan desa.
Road show itu juga sekaligus memerkenalkan dirinya sebagai
PLT dan juga melantik BKPP Kabupaten/kota.
Lalu, seperti apa langkah yang dilakukan oleh Zainudin
untuk mewujudkan tugas dari DPP Partai Golkar tersebut?
Pekerjaan itu, kata dia, sudah dimulainya ketika DPP Partai
Golkar menugaskannya sebagai Pelaksana Tugas (PLT) Ketua
DPD I Jatim sejak sekitar tiga bulan sebelumnya.
“Sebenarnya sebelum terpilih ini saya menjadi PLT
dulu selama sekitar tiga bulan sehingga saya sudah
melakukan berbagai hal dalam program untuk, pertama,
mengkonsolidasi organisasi dari tingkat provinisi, kab/kota.
Saya harapkan juga itu sampai ke kelurahan dan desa,” ujar
Zainudian kepada tim Media Center BKPP Partai Golkar di
sela perayaan ulang tahun Ketua Umum DPP Partai Golkar
Aburizal Bakrie (ARB) ke-67 di kantor DPP Partai Golkar di
Jakarta, Jum’at (15/11/2013).
Dia menuturkan, latarbelakang penugasannya sebagai
Edisi No.1 November 2013
Karena persoalan waktu, akhirnya acara roadshow
dilakukan di 11 dapil. Dari situ, daerah-daerah yang sedapil,
bergabung. Dalam acara itu kemudian dibeberkan apa yang
hendak dikerjakan dan target-target yang akan dicapai, baik
untuk pusat, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Seusai acara road show itu, kemudian 38 DPD Kabupaten/
Kota menyurati DPP agar menetapkannya sebagai Ketua
definitif DPD I. Karena surat pertama itu belum direspons
oleh DPP, kemudian mereka menyusulkan lagi dengan surat
kedua. Surat permohonan itu disampaikan langsung kepada
ARB saat berkunjung ke Jawa Timur. Dalam pertemuan di
ruang VIP Bandara Juanda itu kemudian ARB memutuskan
74
agar Musdalub segera digelar.
Dia menuturkan, pada 31 Oktober 2013, Musdalub itu
digelar. Hanya dalam waktu 30 menit, dia t