MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR
Kemudian, partai lain itu programnya sekolah gratis.
Padahal pendidikan gratis kalau cuma bisa baca tulis
buat apa. Kalau kita mendorong pendidikan vokasi.
Paling tidak makin banyak orang yang lulus sekolah
terampil. Dalam arti, terampil itu kalau mau dagang bis.
Dan kalau mau jadi mekanik bisa. Kalau sekarang kan
banyak masuk universitas tapi bingung setelah itu mau
kemana. Nah, itu beda kita dengan partai lain.
Selanjutnya, terkait lingkungan hidup, seperti apa
kebijakan fraksi Partai Golkar?
Dalam bidang lingkungan hidup, kita terlalu ngikutin
standar luar negeri. Misalnya, di Undang-Undang itu
tidak boleh pencemaran udara sampai sekian persen.
Itu artinya, mengurangi kemampuan kita untuk
menggunakan hutan kita. Ini kan harus diimbangi,
jangan sampai kita dapat sekian dollar tapi kita tidak
dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi kita dengan
membuka lahan.
Nah, jadi kalau semuanya kebanyakan dijadikan hutan
lindung bagaimana caranya kita mencari lahan baru? Itu
perbedaan kita dengan partai lain. Kalau partai lain kan
bicaranya cuma hutan lindung dan hutan lindung. Kalau
kita beda. Buka lahan supaya masyarakat bisa dapat
pekerjaan. Kalau ada binatang yang hilang atau punah
karenanya sebagai konsekuensi yang tak terhindarkan,
sekarang tinggal pilih mau pelihara monyet atau orang
hidup sejahtera.
Di UU Minerba juga, DPR menetapkan adanya
wilayah pencadangan negara. Jadi nanti ada yang mana
yang boleh ditambang, mana yang ditambangnya nanti
dan mana yang hanya jadi hutan lindung. Sekarang
problemnya, peta itu tidak detil. Nah, untuk tujuan itu,
kita keluarkan UU Geospasial yang memungkinkan kita
dapat peta yang lebih detil. Nah, itu posisi politik Partai
Golkar yang kita pahami akan membantu kesejahteraan
masyarakat.
Terkait alokasi gas dalam negeri. Pengusaha dan
tentunya masyarakat yang harusnya mendapat
manfaat dari melimpahnya gas nasional sering
mengeluh. Bagaimana posisi Fraksi Partai Golkar?
Pengusaha itu kan tahunya dia perlu gas, gasnya
gak ada. Padahal negara kita kaya raya. Itu betul. Tapi
problemnya gas kita itu kan daerah sumbernya berbeda
dan perlu transportasi. Nah, kalau transportasinya itu
juga harus jelas dulu dong, yang keluarkan izinnya siapa.
Nah, baru nanti ada bisnis transportasinya.
Nah, jadi perubahan format energi ini salah satunya
kita akan atur. Kalau Partai Golkar menang, kita akan
pastikan bahwa transportasi energi ini diatur dengan
baik. Kalau sekarang yang ambil gas itu hanya Pertamina.
Tidak boleh perusahaan swasta impor gas. Ini kan
bisa diatur. Jadi swasta tetap bisa berpartisipasi dalam
segmen ini.
Edisi No.1 November 2013
MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR
Kuota Sepak Bola Vs Kuota Politik
Nantinya yang penting yang didarat perlu gas, gas
nya ada. Kalo sekarang kan yang satu juga terpaksa, tapi
gak kuat. Tapi gak kasih izin ke yang lain juga.
Terkait pencalegan pada Pileg 2014, strategi
apa yang Anda dilakukan untuk mendekatkan diri
dengan masyarakat di daerah dapilnya?
Di sana ada dua kota teraliri gas kota. Itu pakai
anggaran APBN. Bukan saya yang ambil uang dari
APBN untuk hal itu. Di Ogan Komering Ilir itu kampung
saya. Itu dibangun jaringan gas kota untuk 1500 kepala
keluarga. Nah itu juga di Sumsel ini ada beberapa
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan nantinya
akan banyak bis menggunakan gas di sana.
Dan juga pengusaha-pengusaha tambang disana itu
saya pastikan mereka mematuhi peraturan lingkungan
hidup. Sehingga walaupun eksploitasinya tinggi, tetapi
masyarakat yang hidup di serkitarnya bisa hidup dengan
tenang. Tidak seperti di Kalimantan orang sakit gatalgatal. Itu tidak pernah ada di Sumsel.
Yang ada disana orang cari kerja cukup mudah, apa
aja jadi duit. Jadi kita harus menyeimbangkan antara
membuka diri, mengeksploitasi SDA dan ujungnya
adalah mensejahterakan. Jadi tidak ada cerita SDAnya
kaya tapi masyarakatnya tidak sejahtera.
Pendekatan lain apa yang dilakukan kepada
masyarakat?
Program pemerintah itu kan hak kita. Misalnya,
negara punya program bangun 1.000 km jalan. Nah,
saya memastikan setidaknya 10 kilometer jalan itu
untuk desa ini. Sama juga dengan listrik masuk desa. Itu
semua banyak dialokasikan APBD, tetapi yang di APBN
di komisi saya, komisi 7 itu kan aspirasi langsung dari
daerah juga.
Demikian juga halnya dengan ristek. Misalnya di Ristek
itu ada proyek terapan listrik masuk desa. Kemudian,
bagaimana caranya lahan produktif, padi ini cepat
tumbuh. Nah, di tempat saya, saya datangkan ahlinya
dan berikan alat-alatnya juga. Demikian juga halnya di
bidang lingkungan hidup. Misalnya program konservasi
di daerah agar sampahnya cepat hilang. Misalnya kita
sediakan tempat sampah.
Lebih memilih pendekatan personal ke masyarakat
atau komunikasi tak langsung seperti banner?
Ya, intinya mau banner atau apapun, tetap juga
harus ketemu dengan masyarakat. Ada komunikasi
yang berjenjang. Karena kan keberadaan kita kalau di
daerah melulu, gak kerja di sini kan? Kita juga punya alat
di SMS blast. Saat ini, di data base saya, jumlah nomor
sudah mencapai 30 ribuan. Itu nomor yang kita minta
langsung. Bukan kita beli dari pihak lain.
64
Egy Massadiah
S
ambil menikmati secangkir kopi dan beberapa potong pisang goreng,
saya berbincang dengan seorang teman lama yang baru datang dari
luar negeri. Saya dan teman sa XH[