Suara Golkar edisi November 2013 | Page 64

MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR Kemudian, partai lain itu programnya sekolah gratis. Padahal pendidikan gratis kalau cuma bisa baca tulis buat apa. Kalau kita mendorong pendidikan vokasi. Paling tidak makin banyak orang yang lulus sekolah terampil. Dalam arti, terampil itu kalau mau dagang bis. Dan kalau mau jadi mekanik bisa. Kalau sekarang kan banyak masuk universitas tapi bingung setelah itu mau kemana. Nah, itu beda kita dengan partai lain. Selanjutnya, terkait lingkungan hidup, seperti apa kebijakan fraksi Partai Golkar? Dalam bidang lingkungan hidup, kita terlalu ngikutin standar luar negeri. Misalnya, di Undang-Undang itu tidak boleh pencemaran udara sampai sekian persen. Itu artinya, mengurangi kemampuan kita untuk menggunakan hutan kita. Ini kan harus diimbangi, jangan sampai kita dapat sekian dollar tapi kita tidak dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi kita dengan membuka lahan. Nah, jadi kalau semuanya kebanyakan dijadikan hutan lindung bagaimana caranya kita mencari lahan baru? Itu perbedaan kita dengan partai lain. Kalau partai lain kan bicaranya cuma hutan lindung dan hutan lindung. Kalau kita beda. Buka lahan supaya masyarakat bisa dapat pekerjaan. Kalau ada binatang yang hilang atau punah karenanya sebagai konsekuensi yang tak terhindarkan, sekarang tinggal pilih mau pelihara monyet atau orang hidup sejahtera. Di UU Minerba juga, DPR menetapkan adanya wilayah pencadangan negara. Jadi nanti ada yang mana yang boleh ditambang, mana yang ditambangnya nanti dan mana yang hanya jadi hutan lindung. Sekarang problemnya, peta itu tidak detil. Nah, untuk tujuan itu, kita keluarkan UU Geospasial yang memungkinkan kita dapat peta yang lebih detil. Nah, itu posisi politik Partai Golkar yang kita pahami akan membantu kesejahteraan masyarakat. Terkait alokasi gas dalam negeri. Pengusaha dan tentunya masyarakat yang harusnya mendapat manfaat dari melimpahnya gas nasional sering mengeluh. Bagaimana posisi Fraksi Partai Golkar? Pengusaha itu kan tahunya dia perlu gas, gasnya gak ada. Padahal negara kita kaya raya. Itu betul. Tapi problemnya gas kita itu kan daerah sumbernya berbeda dan perlu transportasi. Nah, kalau transportasinya itu juga harus jelas dulu dong, yang keluarkan izinnya siapa. Nah, baru nanti ada bisnis transportasinya. Nah, jadi perubahan format energi ini salah satunya kita akan atur. Kalau Partai Golkar menang, kita akan pastikan bahwa transportasi energi ini diatur dengan baik. Kalau sekarang yang ambil gas itu hanya Pertamina. Tidak boleh perusahaan swasta impor gas. Ini kan bisa diatur. Jadi swasta tetap bisa berpartisipasi dalam segmen ini. Edisi No.1 November 2013 MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR Kuota Sepak Bola Vs Kuota Politik Nantinya yang penting yang didarat perlu gas, gas nya ada. Kalo sekarang kan yang satu juga terpaksa, tapi gak kuat. Tapi gak kasih izin ke yang lain juga. Terkait pencalegan pada Pileg 2014, strategi apa yang Anda dilakukan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat di daerah dapilnya? Di sana ada dua kota teraliri gas kota. Itu pakai anggaran APBN. Bukan saya yang ambil uang dari APBN untuk hal itu. Di Ogan Komering Ilir itu kampung saya. Itu dibangun jaringan gas kota untuk 1500 kepala keluarga. Nah itu juga di Sumsel ini ada beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan nantinya akan banyak bis menggunakan gas di sana. Dan juga pengusaha-pengusaha tambang disana itu saya pastikan mereka mematuhi peraturan lingkungan hidup. Sehingga walaupun eksploitasinya tinggi, tetapi masyarakat yang hidup di serkitarnya bisa hidup dengan tenang. Tidak seperti di Kalimantan orang sakit gatalgatal. Itu tidak pernah ada di Sumsel. Yang ada disana orang cari kerja cukup mudah, apa aja jadi duit. Jadi kita harus menyeimbangkan antara membuka diri, mengeksploitasi SDA dan ujungnya adalah mensejahterakan. Jadi tidak ada cerita SDAnya kaya tapi masyarakatnya tidak sejahtera. Pendekatan lain apa yang dilakukan kepada masyarakat? Program pemerintah itu kan hak kita. Misalnya, negara punya program bangun 1.000 km jalan. Nah, saya memastikan setidaknya 10 kilometer jalan itu untuk desa ini. Sama juga dengan listrik masuk desa. Itu semua banyak dialokasikan APBD, tetapi yang di APBN di komisi saya, komisi 7 itu kan aspirasi langsung dari daerah juga. Demikian juga halnya dengan ristek. Misalnya di Ristek itu ada proyek terapan listrik masuk desa. Kemudian, bagaimana caranya lahan produktif, padi ini cepat tumbuh. Nah, di tempat saya, saya datangkan ahlinya dan berikan alat-alatnya juga. Demikian juga halnya di bidang lingkungan hidup. Misalnya program konservasi di daerah agar sampahnya cepat hilang. Misalnya kita sediakan tempat sampah. Lebih memilih pendekatan personal ke masyarakat atau komunikasi tak langsung seperti banner? Ya, intinya mau banner atau apapun, tetap juga harus ketemu dengan masyarakat. Ada komunikasi yang berjenjang. Karena kan keberadaan kita kalau di daerah melulu, gak kerja di sini kan? Kita juga punya alat di SMS blast. Saat ini, di data base saya, jumlah nomor sudah mencapai 30 ribuan. Itu nomor yang kita minta langsung. Bukan kita beli dari pihak lain. 64 Egy Massadiah S ambil menikmati secangkir kopi dan beberapa potong pisang goreng, saya berbincang dengan seorang teman lama yang baru datang dari luar negeri. Saya dan teman sa XH[