MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR
MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR
Aburizal Bakrie (ARB);
Kader Terbaik Partai Golkar
untuk Menangkan Pilpres 2014
Jika pemilu diadakan hari ini, kemudian kita gunakan gabungan unsur eligibilitas
dan elektabiltas setiap Capres (berdasar survei-survei paling mutakhir) sebagai dasar
untuk memprediksi siapa pemenangnya, maka yang akan terpilih menjadi Presiden
Republik Indonesia adalah Aburizal Bakrie (ARB).
ke-3 dengan dipilih oleh 10.5% responden. Sementara
Jusuf Kalla muncul di urutan ke-8, sama dengan kandidat
tertinggi peserta konvensi Partai Demokrat, Dahlan
Iskan, yang dipilih oleh 1.1% responden.
Ini berarti, baik secara internal Partai Golkar
maupun ketika disandingkan dengan kandidat dari
partai lain secara terbuka, ARB tetap masih merupakan
Kader terbaik Partai Golkar untuk diusung sebagai
Capres di Peilpres 2014 nanti.
“Bapak Bangsa” dengan latar kepahlawanan. Fakta ini
juga mengonfirmasi sebuah riset bertajuk “Negara
Baru” dari Harvard University yang menyimpulkan
bahwa 60 tahun pertama sebuah Negara (dihitung sejak
hari kemerdekaannya) akan dipimpin oleh para warrior
(pejuang). Namun setelah lewat masa tersebut, akan
muncul sebuah era yang disebut dalam riset tersebut
sebagai the age of intrepreneur.
Point penting kedua adalah, cukup menarik ketika
ARB diasosiasikan
sebagai
dekat
dengan rakyat. Fakta
ini mengkonfirmasi
bahwa
kegiatankegiatan Roadshow
yang sudah dua
tahun
berjalan,
disusul penayangan
iklan selama hampir
setahun belakang
ini, meski belum
sangat massif, cukup
berhasil
dalam
membranding ARB.
Eligibilitas ARB berarti, sebagai Capres, Aburizal
Bakrie didukung oleh partai atau gabungan partai yang
potensial mendapatkan angka 20% dari kursi parlement.
Dan kita tahu, Partai Golkar diprediksi oleh hampir semua
lembaga survei independen bakal memenangi pemilu
2014 dengan perolehan suara, minimal 20%. Artinya,
masalah eligibilitas tidak lagi menjadi persoalan bagi
Capres Aburizal bakrie. Bagaimana dengan Elektabilitas
ARB?
Sebagai partai politik paling mapan di Indonesia,
Partai Golkar memang memiliki banyak kader yang
potensial untuk diusung sebagai Capres. Namun dari
semua kader yang dimiliki Partai Golkar, ARB tetap masih
yang paling unggul. Data hasil survei Indo Barometer
sangat gamblang mengkonfirmasi hal tersebut.
Dengan simulasi pertanyaan “Seandainya Pemilu
Edisi No.1 November 2013
Presiden dilakukan hari ini, dari 3 nama (Aburizal
Bakrie, Akbar Tandjung, M. Jusuf Kalla) ini, mana yang
akan Anda pilih?” Jawabannya adalah 30 % responden
memilih Aburizal Bakrie, 13.8% memilih M. Jusuf Kalla,
dan 3% memilih Akbar Tandjung.
Perlu diberi catatan, bahwa meski dalam simulasi
ini nama Capres yang diajukan semuanya kader Golkar,
tetapi populasi survei adalah seluruh pemilih secara
nasional, bukan survei terhadap internal pendukung
Golkar. Artinya 30% responden yang memilih ARB adalah
30% dari suara nasional, bukan 30% dari pendukung
golkar.
Demikian pula ketika diajukan pertanyaan terbuka,
dimana kepada responden tidak disodorkan pilihan
nama, dari kalangan kader Golkar muncul dua nama.
Aburizal Bakrie tetap masih unggul, menempati urutan
52
Alasan yang paling kuat dan banyak diungkap
publik yang memilih Aburizal Bakrie, secara berurutan,
adalah karena ARB pengusaha, dekat dengan rakyat,
memiliki kinerja bagus, pintar/intelektual, berwibawa,
orang partai, tegas, berpengalaman, berjiwa sosial dan
baik.
Yang menarik dari data ini adalah, alasan dekat
dengan rakyat (15.9%) menempati urutan kedua
dengan jarak tipis dari alasan nomor satu; karena ARB
pengusaha (19.0%). Dua point penting dapat ditarik dari
fakta ini. Pertama, kalau ARB didukung dengan alasan
ia seorang pengusaha itu tidak aneh karena selama ini,
Aburizal Bakrie memang lebih dikenal sebagai seorang
pengusaha sukses. Meski demikian fakta ini sedikit
banyak menunjukkan adanya kesadaran baru pada ranah
kognitif masyarakat Indonesia, bahwa dalam perjalanan
ke depan, pemimpin profesional dengan latar belakang
kewirausahaan (yang berarti lebih dekat dengan
kesejahteraan, kemajuan dan keterbukaan) akan lebih
dibutuhkan dibanding pemimpin yang menyimbolkan
Edisi No.1 November 2013
53
*******