Suara Golkar edisi November 2013 | Page 30

MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR bukan suksesnya. Sukses didefinisikan, misalnya lapangan kerja yang besar. Moto ayah saya kan “satu sen daripada usaha group keluarga Bakrie, harus berguna bagi masyarakat”. ELIGIBILTAS ARB PALING TINGGI DIBANDING CAPRES LAINNYA. Aiman: Kalau kita liat survey Komapas, ni Bang, Abang ini luar biasa, pertama Pak Jokowi yang kedua Prabowo, dan Abang menembus nomer Tiga ARB: Alhamdulilah Aiman: Gimana rahasianya itu bang? ARB: Dekati rakyat, saya kira. Alhamdulilah, kalau kita liat elektabilitas saya dari survey Kompas ditambah dengan eligibilitas saya, berarti saya nomer satu. Aiman: Apa maksudnya Bang? ARB: Eligibel artinya apakah saya atau siapa pun yang bisa mendapatkan dukungan (partai) sebagai capres. Kalau partainya kurang dari 20% suara atau susah untuk mendapatkan angka 20% dari kursi parlement, sulit didukung untuk jadi capres. Jadi kalau melihat survey dari Litbang kompas yang eligibel itu cuman dua; ARB dan Mega Aiman: Karena partainya? ARB: Karena eligibel-nya. Jadi, partainya yang mungkin bisa mencapai angka 20%, baik sendiri maupun bergabung, itu hanya 3; partai Golkar, PDIP, dan partai Demokrat. Apalagi kalau kita liat survey sekarang ini, dari dua lembaga survey yang sangat berpengalaman yaitu dari Saeful Mujani dan dari Deni JA. Kalau kita lihat, hanya tiga partai yang eligibe. Dan tiga yang eligibel itu yang pertama adalah Golkar yang menetapkan saya. PDIP kemungkinan besar Megawati. Kalau Megawati Edisi No.1 November 2013 MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR maju pasti dia bisa untuk jadi eligibel. Kalau yang lain, (saya nggak tahu). Aiman: Jokowi misalnya ARB: Siapa yang mau kasih (rekomendasi pencapresan)? Aiman: Belum tahu... ARB: Karena itu saya pakai eligibel. Kalau pak Jokowi itu didukung oleh partai PDIP dia eligibel, tapi kalau Megawati yang didukung partai PDIP maka dia yang memiliki eligibelitas. Sekarang ini ketua umum partai politik itu sangat eligibel. Yang lain belum eligibel. Demikian pula kalau kemudian pak Prabowo bisa mendapatkan satu (dukungan dari) gabungan partai politik dan mencapai 20% kursi di parlemen, baru beliau eligibel. Kalau dilihat dari eligibelitas berdasarkan survey Kompas, bisa dilihat antara eligibelitas dan elektabilitas yang paling tertinggi adalah ARB. Itulah realitasnya. Popularitas, biar setinggi apapun elektabilitiasnya, kalau tidak dicalonkan dan mendapatkan dukungan 20% suara di parlemen dia tidak akan bisa maju. Undang-undang seperti itu Aiman: Kalau (sekedar) mau, banyak orang populer dan elektabilitas lebih tinggi? ARB: Gak juga. Kalau (versi) Kompas kan Cuma 3. Keempat Ibu Megawati yang ke-5 Jusuf kalla. Dari yang 5 ini yang tertinggi kan ARB. Kompas gak main-main bicara itu kan? Kalau yang mau (jadi presiden) memang banyak. 30 INTEGRITAS SOSOK ARB DALAM MENJAWAB KONTROVERSI-KONTROVERSINYA LAPINDO DAN KASUS-KASUS KONTROVERSI ARB 1994: Keberhasilannya menjabat 10 tahun ketua KADIN meskipun kepemimpinannya tidak disetujui oleh Soeharto 2006: Tragedi Lumpur Sidoarjo. Aburizal Bakrie harus mengganti rugi hingga lebih dari 8 Trilyun 2009: Bersitegang dengan Srimulyani karena perdagangan saham Bumi. Sri Mulyani mundur dari menteri keuangan. 2010: Gayus Tambunan (tersangka kasus dugaan penggalapan pajak) mengaku menerim