Suara Golkar edisi November 2013 | Page 14

MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR MEDIA CENTER BKPP PARTAI GOLKAR “Jadi kita datang kepada rakyat, kita berbuat. Yang Muslim sholat bersama kalau bisa jadi imam. Jadi istilahnya menempatkan diri dan bermanfaat dan dirasakan oleh rakyat dan mereka tahu kehadiran kita dan visi misi kita,” terang dia. Kehadiran dan bermanfaat di tengah rakyat itu, disimpulkannya dalam tiga poin. Pertama, mampu menyelesaikan masalah rakyat, kita harus kontribusi. Kedua, bagaimana memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan dan pendidikan, yang riil dirasakan rakyat. Ketiga memberikan harapan tentang hidup yang lebih baik kepada masyarakat. Dia mengatakan, dalam berbagai ceramah pembekalan kepada para caleg, dia selalu menekankan bahwa para caleg itu sebagai ujung tombak partai untuk menjadi motivator bagi rakyat dan bangsa. “Bukan sebaliknya, mereka yang dimotivasi dan dimobilisasi. Harus didorong-dorong. Kader militan itu berkaitan dengan menjadi motivator bangsa,” jelas dia. Dia menjabarkan, biasanya ada dua modal dalam memenangkan pertarungan politik. Yakni, modal finansial dan modal sosial. Idrus mengaku memiliki idealisme bahwa untuk memenangkan pertarungan politik tidak selamanya pakai uang. “Tesis saya adalah, semakin banyak modal sosial maka kebutuhan akan modal finansial cenderung sedikit. Misalkan, modal kita jadi pengurus di banyak organisasi, nantinya akan melahirkan jaringan sosial. Ini penting. Karena salah satu fungsi akhirnya menjadi kekuatan kita. Mereka ingin kita maju, karena tidak selamanya mereka ingin uang. Sebaliknya, jika semakin berkurang modal sosial, semakin tinggi modal finansial, sehingga semakin sulit ke depannya,” jelas dia. Pada akhirnya, Idrus menegaskan, para kader harus memberi perhatian serius pada kehadiran mereka yang nyata di tengah rakyat. Keyakinan politik harus dibarengi dengan kerja-kerja nyata. Hanya itu kunci untuk menang. Setya Novanto Bendahara Umum DPP dan Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI Caleg Harus Perhatikan Betul Aturan Keuangan JAKARTA, MEDIA CENTER – Pesta demokrasi dalam bentuk pemilihan legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 sudah di depan mata. Efektifnya, sekitar lima bulan lagi, khususnya untuk Pileg. Berbagai persiapan telah dan sedang dilakukan. Persiapan-persiapan itu bukan hal yang mudah. Pasalnya, selain konsentrasi dan waktu, juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Terutama untuk keperluan sosialisasi atau kampanye untuk meraih suara dari masyarakat. Lalu, bagaimana seharusnya pemenangan Pemilu oleh Partai Golkar? pembiayaan Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto menjelaskan, pembiayaan pemenangan Pemilu, tetap berkaitan dengan koridor-koridor hukum yang sudah diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). “Soal pembiayaan itu, pertama sekali berkaitan dengan koridor-koridor hukum yang sudah diatur KPU. Kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I dan DPD II kita selalu memberikan bantuan-bantuan,” ujar Setya di sela perayaan ulang tahun Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) ke-67 di kantor DPP Partai Golkar, Ja