Mengawali paparannya, ARB
mengucapkan terima kasih atas permintaan redaksi Kompas untuk berbagi mengenai apa saja yang telah
disiapkan Partai Golkar dalam memenuhi harapan publik yang disampaikan melalui media, untuk Indonesia
yang lebih baik.
Menjawab hal itu, ARB mengatakan bahwa Partai Golkar mengharapkan Pemilu yang bersih. Diharapkan
tidak ada pertentangan-pertentangan
selain pertentangan untuk membangun ide dan gagasan bangsa Indonesia ke depan.
ARB juga menjelaskan bahwa
beberapa waktu lalu Partai Golkar
telah menyelenggarakan Silaturahmi
Kebangsaan dengan mengundang
para pemimpin partai politik. Semua
memiliki komitmen yang sama, yakni
agar Pemilu berlangsung damai dan
bersih. Pemilu berlangsung seperti biasanya dan kehidupan juga berjalan
sebagaimana biasanya.
“Semua partai memang mengharapkan kemenangan. Namun, Partai
Golkar mengharapkan kemenangan
di mana sasaran kemenangan itu bisa
mempublikasikan ide dan gagasan
yang ada di dalam benak partai Golkar untuk dapat menyejahterakan
rakyat Indonesia,” kata ARB.
ARB menegaskan bahwa
tujuannya harus sejahtera dan memajukan negara Indonesia. Artinya,
generasi bangsa ini harus berada
di tempat yang aman. Sebab, sebaik-baiknya pembangunan ke depan
adalah pembangunan manusia. Karena itu, yang harus diberdayakan adalah manusia.
“Manusia itu tidak boleh diposisikan sebagai subyek pembangunan. Tetapi manusia itu sebagai obyek
atau tujuan pembangunan itu sendiri.
Karena itu, kita menganggap bahwa
sebagai salah satu dari empat pilar
sukses pembangunan adalah nasionalisme. Karena itu pembangunan
ekonomi kita anggap sebagai sasaran
antara. Dan karena merupakan sasaran antara maka pembangunan ekonomi selain kita harapkan growth sejak
dini, tetapi pelaku pembangunan itu
mesti menyeluruh,” papar ARB.
Menurut ARB, untuk mewujudkan hal itu, maka harus ada partisipasi, dan karena itu harus ada pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Pembangunan ekonomi tidak bisa
berkembang kalau SDM tidak ada.
SDM tidak bisa berkembang apabila
teknologi tidak ada.
“Oleh karena itu, salah satu
syarat dari pembangunan ekonomi
yang sehat adalah membangun enterpreneur secara sadar yang sekarang
belum ada. Secara sadar pemerintah
membangun enterpreneur,” ujar ARB.
Hal kedua, kata ARB, pembangunan ekonomi juga membutuhkan
asupan teknologi. Saat ini, pembangunan hanya bergantung kepada sumber daya alam. Ke depan, yang harus
dilakukan adalah bagaimana membangun manufactory industry dengan
pendalaman sektor industri.
Pemerintah harus mengembangkan teknologi dengan usaha
secara sadar membantu perusahaan-perusahaan dengan asupan
teknologi itu. Sebagai contoh, jelas
ARB, seperti dilakukan Jepang dan
Korea Selatan terhadap perusahaan-perusahaan mereka. Pemerintah melakukan pengembangan yang
kemudian hasilnya diberikan kepada
sektor perusahaan untuk membangun
dan mengembangkan teknologi itu di
bidang masing-masing. “Pembangunan Indonesia sekarang sudah terlihat
bagus, hanya tak punya satu pengembangan teknologi,” tegas ARB.
Terkait stabilitas, kata ARB,
penting menempatkan stabilitas pada
pangan dan energi. Sementara, terkait
keamanan, ARB menegaskan, anarki
tidak bisa dibiarkan hidup. Selama ini
anarki itu dibiarkan karena ada ketakutan aparat pada HAM. Akibatnya,
orang membawa senjata tajam dibiarkan, bila polisi dibunuh dianggap
biasa. “Ini tidak bisa kita biarkan dan
pemerintah Indonesia harus memberikan payung pada penegakan hukum,”
kata ARB.
ARB juga menegaskan bahwa
payung Bhinneka Tunggal Ika harus
dijaga. Karena faktanya, semua yang
ada di negara ini berbeda-beda. Namun, yang paling penting adalah bagaimana menjaga persatuan untuk
dapat melindungi Bhineka Tunggal Ika
itu.
Terkait pemerataan pembangunan dan kesejahteraan, intervensi
pemerintah diperbolehkan pada program-program seperti penanggulangan kemiskinan, pendidikan dan kesehatan. ARB menyebutnya sebagai
smart in ѕ