Suara Golkar edisi Desember 2013 | Page 47

Mengawali paparannya, ARB mengucapkan terima kasih atas permintaan redaksi Kompas untuk berbagi mengenai apa saja yang telah disiapkan Partai Golkar dalam memenuhi harapan publik yang disampaikan melalui media, untuk Indonesia yang lebih baik. Menjawab hal itu, ARB mengatakan bahwa Partai Golkar mengharapkan Pemilu yang bersih. Diharapkan tidak ada pertentangan-pertentangan selain pertentangan untuk membangun ide dan gagasan bangsa Indonesia ke depan. ARB juga menjelaskan bahwa beberapa waktu lalu Partai Golkar telah menyelenggarakan Silaturahmi Kebangsaan dengan mengundang para pemimpin partai politik. Semua memiliki komitmen yang sama, yakni agar Pemilu berlangsung damai dan bersih. Pemilu berlangsung seperti biasanya dan kehidupan juga berjalan sebagaimana biasanya. “Semua partai memang mengharapkan kemenangan. Namun, Partai Golkar mengharapkan kemenangan di mana sasaran kemenangan itu bisa mempublikasikan ide dan gagasan yang ada di dalam benak partai Golkar untuk dapat menyejahterakan rakyat Indonesia,” kata ARB. ARB menegaskan bahwa tujuannya harus sejahtera dan memajukan negara Indonesia. Artinya, generasi bangsa ini harus berada di tempat yang aman. Sebab, sebaik-baiknya pembangunan ke depan adalah pembangunan manusia. Karena itu, yang harus diberdayakan adalah manusia. “Manusia itu tidak boleh diposisikan sebagai subyek pembangunan. Tetapi manusia itu sebagai obyek atau tujuan pembangunan itu sendiri. Karena itu, kita menganggap bahwa sebagai salah satu dari empat pilar sukses pembangunan adalah nasionalisme. Karena itu pembangunan ekonomi kita anggap sebagai sasaran antara. Dan karena merupakan sasaran antara maka pembangunan ekonomi selain kita harapkan growth sejak dini, tetapi pelaku pembangunan itu mesti menyeluruh,” papar ARB. Menurut ARB, untuk mewujudkan hal itu, maka harus ada partisipasi, dan karena itu harus ada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan ekonomi tidak bisa berkembang kalau SDM tidak ada. SDM tidak bisa berkembang apabila teknologi tidak ada. “Oleh karena itu, salah satu syarat dari pembangunan ekonomi yang sehat adalah membangun enterpreneur secara sadar yang sekarang belum ada. Secara sadar pemerintah membangun enterpreneur,” ujar ARB. Hal kedua, kata ARB, pembangunan ekonomi juga membutuhkan asupan teknologi. Saat ini, pembangunan hanya bergantung kepada sumber daya alam. Ke depan, yang harus dilakukan adalah bagaimana membangun manufactory industry dengan pendalaman sektor industri. Pemerintah harus mengembangkan teknologi dengan usaha secara sadar membantu perusahaan-perusahaan dengan asupan teknologi itu. Sebagai contoh, jelas ARB, seperti dilakukan Jepang dan Korea Selatan terhadap perusahaan-perusahaan mereka. Pemerintah melakukan pengembangan yang kemudian hasilnya diberikan kepada sektor perusahaan untuk membangun dan mengembangkan teknologi itu di bidang masing-masing. “Pembangunan Indonesia sekarang sudah terlihat bagus, hanya tak punya satu pengembangan teknologi,” tegas ARB. Terkait stabilitas, kata ARB, penting menempatkan stabilitas pada pangan dan energi. Sementara, terkait keamanan, ARB menegaskan, anarki tidak bisa dibiarkan hidup. Selama ini anarki itu dibiarkan karena ada ketakutan aparat pada HAM. Akibatnya, orang membawa senjata tajam dibiarkan, bila polisi dibunuh dianggap biasa. “Ini tidak bisa kita biarkan dan pemerintah Indonesia harus memberikan payung pada penegakan hukum,” kata ARB. ARB juga menegaskan bahwa payung Bhinneka Tunggal Ika harus dijaga. Karena faktanya, semua yang ada di negara ini berbeda-beda. Namun, yang paling penting adalah bagaimana menjaga persatuan untuk dapat melindungi Bhineka Tunggal Ika itu. Terkait pemerataan pembangunan dan kesejahteraan, intervensi pemerintah diperbolehkan pada program-program seperti penanggulangan kemiskinan, pendidikan dan kesehatan. ARB menyebutnya sebagai smart in ѕ