Ketua Steering Committee Nurdin Halid, Ketua Organizing Committee Eddy
Kuntadi juga sempat mendatangi Media Lounge tersebut.
Rapimnas ke-5 sangat menarik
perhatian publik, terutama media massa. Para wartawan dari berbagai media tampak seperti tak sabar menunggu informasi atau undangan peliputan.
Tiga hari sebelum Rapimnas, Media
Center sudah menyebar undangan liputan ke berbagai media. Segera saja
sebagian media mengkonfirmasi akan
hadir di acara itu.
Tak hanya itu, tidak sedikit
wartawan dari berbagai media yang
menghubungi nomor khusus yang disediakan Media Center untuk mendapatkan undangan peliputan. Alhasil,
150 ID Card khusus liputan selama
Rapimnas, langsung ludes. Tidak sedikit wartawan dengan bantuan panitia
diizinkan dan difasilitasi masuk melakukan kegiatan peliputan meski tidak
mendapat ID Card. Diperkirakan se-
lama dua hari Rapimnas
sekitar 250-300 wartawan
meliput acara ini.
Apa Kata Wartawan
Kesan manis soal
Rapimnas ke-5 disampaikan Stephanie dan
Yudha dari Metro TV.
Menurut mereka, Rapimnas Golkar ini sangat bagus terutama
jika dilihat dari aspek pelayanan pada
awak media. “Sangat memuaskan, informasi juga sangat mudah didapat.
Aksesnya juga mudah sekali,” tuturnya.
Namun demikian, ia juga memberikan saran agar ke depan ruangan
untuk wartawan bisa dibuat lebih luas
dan blocking untuk wartawannya lebih
pasti. Ketika ditanya soal bagiamana liputan-liputan untuk tokoh-tokoh
Golkar, baik Stephanie maupun Yudha
mengatakan cukup mudah untuk melakukan wawancara. “Sangat terbuka,
kita juga sempat doorstop Pak ARB
juga beliau welcome walaupun
beliau mungkin
buru-buru mau
pergi tapi tetap
meladeni pertanyaan wartawan,” tuturnya.
Selain kesan manis soal liputan
Rapimnas ke-5, kedua wartawan ini
juga melihat secara keseluruhan Partai
Golkar adalah partai yang paling demokratis dibandingkan dengan yang
lain.
Golkar itu menurut saya, terlepas saya orang Metro TV atau Media Indonesia, Partai Golkar paling
demokratis dibanding yang lain. Kesan ini terlihat dari figur-figur partai
yang tidak hanya terpusat pada satu
dua orang saja. Banyak tokoh yang
memiliki kapasitas dan pengaruh.
“Terbukti saat Pak ARB yang sudah
muncul sebagai capres, banyak figur
yang mau mengevaluasi. Itu menurut
saya demokratis karena bagaimana
pun juga, partai adalah lembaga demokrasi,” tuturnya.
Pendapat senada juga diungkapkan wartawan lain. Baik secara
langsung kepada anggota Tim Media
Center, maupun melalui pesan singkat
(SMS).
Soal sajian makanan dan minu-
17