Suara Golkar edisi Desember 2013 | Page 17

Ketua Steering Committee Nurdin Halid, Ketua Organizing Committee Eddy Kuntadi juga sempat mendatangi Media Lounge tersebut. Rapimnas ke-5 sangat menarik perhatian publik, terutama media massa. Para wartawan dari berbagai media tampak seperti tak sabar menunggu informasi atau undangan peliputan. Tiga hari sebelum Rapimnas, Media Center sudah menyebar undangan liputan ke berbagai media. Segera saja sebagian media mengkonfirmasi akan hadir di acara itu. Tak hanya itu, tidak sedikit wartawan dari berbagai media yang menghubungi nomor khusus yang disediakan Media Center untuk mendapatkan undangan peliputan. Alhasil, 150 ID Card khusus liputan selama Rapimnas, langsung ludes. Tidak sedikit wartawan dengan bantuan panitia diizinkan dan difasilitasi masuk melakukan kegiatan peliputan meski tidak mendapat ID Card. Diperkirakan se- lama dua hari Rapimnas sekitar 250-300 wartawan meliput acara ini. Apa Kata Wartawan Kesan manis soal Rapimnas ke-5 disampaikan Stephanie dan Yudha dari Metro TV. Menurut mereka, Rapimnas Golkar ini sangat bagus terutama jika dilihat dari aspek pelayanan pada awak media. “Sangat memuaskan, informasi juga sangat mudah didapat. Aksesnya juga mudah sekali,” tuturnya. Namun demikian, ia juga memberikan saran agar ke depan ruangan untuk wartawan bisa dibuat lebih luas dan blocking untuk wartawannya lebih pasti. Ketika ditanya soal bagiamana liputan-liputan untuk tokoh-tokoh Golkar, baik Stephanie maupun Yudha mengatakan cukup mudah untuk melakukan wawancara. “Sangat terbuka, kita juga sempat doorstop Pak ARB juga beliau welcome walaupun beliau mungkin buru-buru mau pergi tapi tetap meladeni pertanyaan wartawan,” tuturnya. Selain kesan manis soal liputan Rapimnas ke-5, kedua wartawan ini juga melihat secara keseluruhan Partai Golkar adalah partai yang paling demokratis dibandingkan dengan yang lain. Golkar itu menurut saya, terlepas saya orang Metro TV atau Media Indonesia, Partai Golkar paling demokratis dibanding yang lain. Kesan ini terlihat dari figur-figur partai yang tidak hanya terpusat pada satu dua orang saja. Banyak tokoh yang memiliki kapasitas dan pengaruh. “Terbukti saat Pak ARB yang sudah muncul sebagai capres, banyak figur yang mau mengevaluasi. Itu menurut saya demokratis karena bagaimana pun juga, partai adalah lembaga demokrasi,” tuturnya. Pendapat senada juga diungkapkan wartawan lain. Baik secara langsung kepada anggota Tim Media Center, maupun melalui pesan singkat (SMS). Soal sajian makanan dan minu- 17