ACER E5-552G
Laptop Gaming dengan banyak Kemampuan
Terpendam
Acer E5-552G menggunakan AMD APU
FX8800 yang merupakan generasi ke-enam
dari keluarga processor AMD APU. Arsitektur
dengan code name “Carrizo” ini menjanjikan
performance per cycle yang lebih efisien. Artinya, sistem komputasi chip utama
buatan AMD ini dibuat jauh lebih
pintar memanajemen resourcenya
tiap kali mengeksekusi sebuah
perintah. Apakah juga memberikan peningkatan performa yang
signifikan untuk gaming?
Rifan Fernando
Desain – Lebih tipis dengan
tekstur unik
Dimensi panjang 342mm x
lebar 240mm, Acer E5-552G
bisa dikatakan biasa saja
untuk ukuran notebook 15.6inch. Tapi untuk ketebalan
29.2mm, laptop yang dibanderol di harga Rp. 7,999,000 ini
cukup bersaing dengan laptop
yang masuk kategori mid-high
seperti Xenom pegasus misalnya. Front cover LCD sepintas
tampil biasa saja. Tapi saat di
perhatikan dengan seksama,
Acer menambahkan tekstur
unik mirip serat kain untuk finishing di seluruh permukaannya. Tekstur ini membentang
hingga kebagian bottom cover,
menjaga permukaan bebas
jejak sidik jari saat di bawa dari
satu meja ke meja lainnya.
Masih di area bottom cover,
dari jumlah dan letak ventilasi
(mesh hole) yang ada bisa langusng dipastikan laptop ini hanya mengandalkan single fan
yang bekerja mendinginkan
chip SoC Carrizo FX. Karena
30
| PemmzChannel e-Magz
Acer E5-552G
ini menggunakan
konsep semi unibody, untuk mengakses komponen juga
battery, mau tidak mau
pengguna harus membuka
bottom cover secara keseluruhan. Sayangnya pemmzchannel tidak bisa memberikan
gambar bagian dalam karena
terhalang oleh segel.
Display Panel & Workstation
Saat membuka LID dan membentangkan panel monitor
ke titik maksimalnya, jarak
main yang terbuka hingga
kira-kira 175 derajat, ini di
atas rata-rata notebook lain.
Dengan derajat pembukaan
LID sebesar ini, pengguna
cukup leluasa menentukan
posisi bentang LCD sekalipun
meja kerja yang seringkali
tidak mendukung tinggi badan
pengguna. Tak perlu khawatir,
karena selama pengujian buka
tutup teranalisa hinge atau
engsel yang menopang panel
LCD terbukti kuat. Sayangnya,
kita tetap tidak
bisa membuka LID
hanya dengan satu tangan.
Turun ke workstation, Acer
membuat area ini clean. Tak
ada satupun dedicated button, termasuk tombol power.
Semuanya dipindahkan ke papan keyboard dengan tombol
kombinasi. Tombol power yang
menyatu dengan keyboard
menjadikan shortcut sleep
tidak berfungsi. Untungnya,
Pengguna bisa menggantinya
dengan menutup LID.
Tuts keyboard menggunakan
desain chicklet dan berukuran
cukup besar. Tak ada kendala
saat kita uji coba. Build Quality upper case juga tergolong
baik. Terbukti mampu menahan hentakan-hentakan yang
seringkali tidak terkontrol saat
mengetik. Touchpad menggu-