MINA BAHARI Edisi II - 2017 | Page 42

40 PRIORITAS Humas KKP/ Regina Safri D irektorat Jenderal Perikanan Budidaya kembangkan teknologi bioflok. Upaya men- dukung ketahanan pangan di masyarakat. Produk pangan berbasis ikan saat ini menjadi andalan utama, seiring mulai terjadi pergeseran pola kon- sumsi masyarakat dari protein ber- basis daging merah menuju protein daging putih (ikan). Dalam ajang Festival Kuliner Ikan Nusantara, Menteri Kelau- tan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengimbau masyarakat untuk mu- lai melirik ikan sebagai sumber pan- gan dengan membiasakan men- gonsumsi ikan setiap hari. Menteri Susi menilai, tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara lain, bahkan di level ASE- AN sekalipun. Padahal menurut- MINA BAHARI | Agustus 2017 nya, ikan merupakan sumber pro- tein yang berperan penting dalam meningkatkan kualitas kecerdasan generasi bangsa ini. Konsumsi ikan masyarakat Indo- nesia saat ini baru mencapai 40 kg per kapita per tahun. Bandingkan dengan Jepang. Tingkat konsumsi ikan di Negeri Matahari Terbit ini rata-rata mencapai 110 kg per ka- pita per tahun. Sementara Malaysia juga sudah mencapai 70 kg per ka- pita per tahun. Untuk mengejar ketertinggalan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memproyeksikan sampai dengan tahun 2019, tingkat konsumsi ikan bisa naik hingga > 50 kg per kapita per tahun. Untuk men- capai, dibutuhkan sedikitnya suplai ikan sebanyak ± 14,6 juta ton per tahun, di mana sekitar 60 persen dari angka tersebut akan bergan- tung pada hasil produksi perikanan budidaya. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, men- yampaikan bahwa untuk mencuku- pi kebutuhan pangan nasional yang semakin tinggi, langkah utama yang perlu dilakukan adalah inovasi teknologi yang efektif dan efisien. Menurut Slamet, saat ini upaya mewujudkan ketahanan pangan mau tidak mau harus dihadapkan langsung dengan fenomena peru- bahan iklim dan penurunan kualitas lingkungan global. Di sisi lain perkembangan sektor industri dan ledakan jumlah pen- duduk juga turut memberikan kon- tribusi dalam mereduksi lahan sek- tor yang berbasis pangan. Kondisi