MINA BAHARI Edisi I - 2017 | Page 7

SAJIAN UTAMA Adapun reformasi tata kelola yang dilakukan saat ini antara lain menyempurnakan metoda perhitungan stok sumber daya ikan, menyediakan data yang terpercaya, akuntabel, dan terintegrasi, mengopti- malkan perizinan sebagai perangkat pengawasan kepatuhan pemegang izin, mengembangkan proses perizinan yang transparan, memperbaiki mutu pe- layanan perizinan, memperkuat fungsi kontrol pela- buhan; mengoptimalkan keterlibatan masyarakat/ multistakeholders dalam pembangunan perikanan serta mengupayakan perlindungan dan penghargaan hak asasi manusia terhadap para pekerja di industri perikanan, termasuk para anak buah kapal (ABK) di kapal perikanan. Lebih lanjut Menteri Susi mengungkapkan, berbagai upaya yang telah dilakukan selama dua tahun ter- akhir juga telah menunjukkan perbaikan yang cukup siginiikan di bidang kelautan dan perikanan. Hal ini terlihat dari performa KKP dalam melaksanakan program selama periode 2015-2016. Antara lain akselerasi berbagai sumber daya digen- carkan, serta optimalisasi potensi di berbagai daerah yang kian diperhatikan. KKP pun semakin optimis mewujudkan laut sebagai masa depan bangsa. Oleh karenanya, visi untuk mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional, senantiasa dijadikan pedoman KKP dalam berkegiatan. Hasiln- ya, berbagai program pun dapat terlaksana sesuai dengan harapan. Setidaknya, pada tahun 2016 lalu, terdapat tiga komitmen yang terus dijaga. yaitu kedaulatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan. Dalam komitmen kedaulatan, pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan terus diselenggarakan, juga peningkatkan kualitas perkarantinaan ikan; pengendalian mutu; keamanan hasil perikanan; serta keamanan hayati ikan. Selama kurun waktu 2014-2016, sebanyak 229 kapal ikan asing dan 7 kapal ikan Indonesia diteng- gelamkan karena melanggar aturan. Hal tersebut merupakan implementasi dari UU No. 45 Tahun 2000 tentang Perikanan, serta Perpres No. 11 Tahun 2015 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Pen- angkapan Ikan secara ilegal. Itu pula yang menjadi alasan dibentuknya Satgas 115, untuk memberantas maraknya kegiatan IUU Fishing. “KKP semakin optimis mewujudkan laut sebagai masa depan bangsa. Oleh karenanya, visi untuk mewujud- kan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional, senan- tiasa dijadikan pedoman KKP dalam berkegiatan” Sementara itu, program keberlajutan juga memiliki banyak dedikasi penting untuk kemajuan kelautan dan perikanan Indonesia. Terdapat program-pro- gram yang memberi dampak besar, seperti menjaga sumber daya lobster, kepiting dan rajungan; menja- ga ekosistem sumber daya ikan; konservasi spesies ikan hiu koboi dan hiu martil; pembatasan ukuran kapal perikanan; menjaga keberlangsungan stok ikan tuna, cakalang, tongkol (TCT); perlindungan penyu; rehabilitasi wilayah pesisir; penataan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil; daya dukung eko- sistem terhadap budi daya di danau dan waduk; ger- akan nasional penyelamatan sumber daya kelautan; perbaikan aturan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP); serta, konservasi dan keanekaragaman hayati. “Semuanya dilaksanakan secara baik demi hasil yang optimal,” timpal Susi. Dalam segi kesejahteraan, sumber daya manusia aparatur dan masyarakat terus diupayakan. Begitu pula dengan peningkatan inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kelautan dan perikanan. Sementara itu, dalam komitmen keberlanjutan, diwujudkan dengan terus melakukan penataan ruang laut, konservasi dan keanekaragaman hayati laut. Keberlanjutan juga difokuskan pada usaha perikanan tangkap dan budidaya, serta daya saing produk kelautan dan perikanan. Berhasil Sesuai Rencana Ketiga komitmen ini akhirnya berjalan sesuai ren- cana, jika dilihat dari peningkatan kualitas dan kuantitas hasilnya. Berdasarkan data yang dihimpun KKP, program kedaulatan, misalnya, mengandung berbagai kebijakan yang dianggap efektif dalam menjaga keamanan laut dan meningkatkan produksi perikanan. Humas PSDKP April 2017 | MINA BAHARI 5