INFO 115
dalam industri perikanan yang dilakukan oleh KKP,
Satgas 115, International Organization for Migration
(IOM) dan Conventry University.
Kerjasama Internasional
Dalam menjalankan tugas pemberantasan illegal
ishing, Satgas 115 mendapatkan bantuan dari
komunitas internasional. Salah satu negara tersebut
adalah Norwegia. Norwegia merupakan negara yang
paling aktif bekerjasama dengan Satgas 115 dalam
usaha pemberantasan penangkapan ikan secara
illegal. Baru baru ini, Direktur Operasi Laut Badan
Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI)
Laksamana TNI Rahmat Eko Raharjo bersama
dengan Plt. Dirjen Perikanan Tangkap Pengawasan
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP)
Zulicar Mochtar dan Asisten Staf Khusus Satgas
115 Grace Binowo, menghadiri pembahasan tentang
pengawasan dan penegakan hukum di bidang per-
ikanan pada pertemuan North Atlantic Coastguard
Forum (NACGF), Fishery Enforcement Working
Group (FEWG) yang dilaksanakan di Markas
Coastguard Norwegia di Sortland, Norwegia, 21-22
Februari 2017.
Pertemuan tersebut merupakan undangan dari NA-
CGF. NACGF merupakan forumnya negara-negara
anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO)
untuk coastguard-nya yang rutin diadakan setiap
tahun untuk berbagi sharing experience, knowledge
diantara negara-negara NATO. Pertemuan dihad-
iri oleh 17 orang perwakilan dari 8 negara, yaitu
Norwegia, Indonesia, Islandia, Inggris, Portugal,
Belanda, Irlandia dan Kanada. Dalam forum tesebut
delegasi Indonesia menyampaikan paparan tentang
kondisi perikanan di Indonesia, pemberantasan
Illegal Unreported Unregulated Fishing (IUUF) dan
kejahatan perikanan (Fisheries Crime) yang terjadi di
perairan Indonesia.
Humas KKP
Humas KKP/M. Iqbal
Pada hari pertama delegasi berkesempatan untuk
mengunjungi kapal Coastguard Norwegia terbesar,
yaitu kapal CGV Svalbard. Norwegia memiliki total
14 kapal coastguard untuk menjalankan misi uta-
manya saat negara dalam keadaan damai (peace
time), yaitu fungsi pengendalian sumber daya
(resource control), dimana sekitar laut Norwegia di-
dominasi oleh kapal Rusia. Delegasi Indonesia juga
melaksanakan pertemuan bilateral dengan Cost-
guard Norwegia untuk membantu Indonesia men-
deteksi ABK Indonesia yang bekerja di luar negeri.
Standart Operasional Procedure pengawasan oleh
Coastguard Norwegia dapat menjadi pembelajaran
bagi Indonesia karena pengawasan yang dilakukan
Norwegia sangat komprehensif, memasukkan unsur
pemeriksaan bidang perikanan, bea cukai, pajak,
imigrasi, dan lain-lain. (*RHP/Diding Sutardi)
Humas KKP
April 2017 | MINA BAHARI
53