MINA BAHARI Edisi I - 2017 | Page 38

36 PRIORITAS “Jadi untuk menyusun suatu program yang terinte- grasi dari hulu sampai ke hilir, dari proses penelitian, dan persoalan-persoalan yang ada di lapangan, kita teliti. Hasilnya harus didiseminasikan lagi, harus disosialisasikan lagi ke publik sehingga hasil pe- nelitian tersebut memberikan nilai tambah kepada sektor. Akhirnya, bergabunglah Balitbang dan BPSD- MP sehingga nanti proses-proses berjalan dengan lancar,” terang Rifky di Jakarta, Senin (27/2).” Rifky menambahkan riset BRSDM akan diarahkan pada sektor kelautan, perikanan, sosial ekonomi, dan bioteknologi. Nantinya juga akan diperkuat peraturan-peraturan yang mendukung penelitian tersebut. KKP tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga melanjut- kannya dengan program sertiikasi bagi para peserta, sehingga mereka memiliki kom- petensi dan kapasitas sebagai pelatih. Selain itu, BSRDM juga mengadakan pembangunan isik, berupa fasilitas untuk mendukung kegiatan-ke- giatan riset terkait dengan kelautan. Rifky menyebut, KKP akan membangun infrastruktur untuk pengelo- laan dua lautan yaitu laut Hindia dan Pasiik. “Laut Hindia itu nanti kita pusatkan di Jawa Barat wilayah selatan, seperti di Pangandaran, kemudian di Pasiik nanti kita bangun di Morotai. Tujuan uta- manya bukan pembangunan isik, tetapi lebih pada pembangunan infrastruktur untuk melakukan riset yang lebih dalam sektor kelautan dan perikanan di lautan Hindia dan Pasiik,” tambah dia. Pembangunan Pendidikan Di sektor pendidikan, tahun ini BRSDM memiliki 7.500 orang peserta didik di berbagai lembaga pen