MINA BAHARI Edisi I - 2017 | Page 26

24 PRIORITAS Humas DJPB anan atau Survival Rate lebih tinggi dibanding benih ukuran kecil. Proses Bisnis KJA Lepas Pantai Proses bisnis usaha budidaya KJA lepas pantai umumnya memiliki karakter yang sama dengan usaha budidaya lainnya. Sebagai gambaran, untuk usaha KJA lepas pantai komoditas kakap putih, ada beberapa hal yang harus diperhati- kan. Pertama, kebutuhan investasi untuk pem- buatan budidayanya, antara lain, 1 unit KJA yang terdiri dari 8 lobang dengan diameter 25 meter (m) dan kedalaman 10 m, dan working boat, transport boat dan feeding system. In- vestasi ini diperkirakan mencapai Rp47 miliar. Dengan perhitungan padat tebar 5000 ekor per m2 dan survival rate sebesar 80%. Kedua, penyediaan benih kakap putih uku- ran 80 gr/ekor. Kebutuhan benih diperkirakan mencapai 1,2 juta ekor per 1 siklus (6-7 bulan). Nilai investasi benih ini diperkirakan mencapai Rp11,83 miliar. Ketiga, penyediaan pakan ikan. Kebutuhan pakan diperkirakan mencapai 966,7 ton dengan nilai investasi mencapai Rp17,4 miliar. Ketiga, dengan adanya usaha pendederan ini, akan membuka lapangan kerja. Apabila satu hektar tambak pendederan dikerjakan oleh 5 orang, maka tenaga kerja yang diserap akan mencapai 1.450 orang. Sementara itu, kebutu- han benih kakap putih untuk memenuhi kebu- tuhan KJA offshore cukup besar, yaitu hampir 1,2 juta ekor per tahun. Benih yang diperlukan adalah benih ukuran 60 gr, yang memiliki ketah- Keempat, panen ikan. Jumlah yang bisa di- panen dalam 1 kali siklus diperkirakan men- capai 805,5 ton dengan ukuran sekitar 850 gram per ekor. Jika harga per kilo mencapai Rp70.000, maka pendapatan per satu silkus panen bisa mencapai Rp56,4 miliar. Berdasar- kan perhitungan ini, maka modal investasi diperkirakan bisa kembali pada tahun ke 2 dan 3. MINA BAHARI | April 2017