MINA BAHARI Edisi I - 2017 | Page 25

PRIORITAS Potensi Kakap Putih Kakap putih atau Barramundi atau Asian Sea- bass merupakan salah satu komoditas ikan yang berpotensi untuk dikembangkan melalui budidaya laut. Komoditas ini cukup dikenal baik di dalam maupun di luar negeri. Kakap putih banyak dibudidayakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomis tinggi, yaitu sekitar Rp60 ribu – Rp70 ribu per kilogram, memiliki kisaran toleransi salinitas yang cukup luas (euryhaline), memilik fekunditas tinggi, mudah dibenihkan, serta mampu tumbuh cukup cepat. Di Indonesia, budidaya kakap putih biasanya dilakukan di Keramba Jaring Apung (KJA) Laut meskipun mampu di budidayakan di tam- bak atau bahkan air tawar. Ada lima provinsi di Indonesia yang terkenal sebagai produsen jenis ikan ini. Antara lain, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Bali, dan Su- matera Utara. Produksi kakap putih nasional dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2011 – 2015) berkisar antara 5 ribu ton sampai 6,70 ribu ton. Komoditas kakap putih selama ini di pasarkan dalam bentuk segar dan olahan. Dalam kondi- si segar, dijual dengan ukuran 500 – 900 gr per kilogram. Sedangkan bentuk olahan dijual berupa “Plate Size” dan “Fillet Product”. Negara tujuan ekspor kakap putih merata ke beberapa benua, mulai dari Australia, Timur Tengah, Ero- pa, dan Amerika Serikat (AS). Mengembangkan KJA Offshore KJA offshore merupakan salah satu cara bu- didaya ikan di laut menggunakan KJA dengan lokasi berada di lepas pantai (offshore) atau di atas 4 mil dari garis pantai. Keunggulan teknik ini adalah perairan yang bersih serta jauh dari limbah atau cemaran dari buangan penduduk atau limbah industri sekitar pantai. Pembangunan KJA offshore di Indonesia merupakan upaya untuk diseminasi teknolo- gi modern budidaya laut. Diharapkan dengan adanya percontohan KJA offshore dapat me- nimbulkan efek domino bagi pem- budidaya. Beberapa efek positif dari pemban- gunan KJA offshore ini adalah per- tama, peluang usaha pendederan atau pentokolan kakap putih dari ukuran 10 gr sampai dengan 60 gr. Kedua, usaha pendederan dilaku- kan di tambak, sehingga membuka peluang pemanfaatan tambak idle. Kebutuhan tambak untuk usaha pendederan dalam memenuhi ke- butuhan 1,2 juta ekor benih ukuran 60 gram adalah seluas 295 ha. Sementara itu produksi ka- kap putih dunia pada periode yang sama berkisar antara 66,69 ribu ton sampai 77,14 ribu ton. Negara dengan produksi terbesar adalah Australia, Malaysia, Indo- nesia, Brunei Darussalam, Thailand, Taiwan, Saudi Arabia, dan Polynesia. April 2017 | MINA BAHARI 23