MINA BAHARI Edisi I - 2017 | Page 17

PRIORITAS di pintu-pintu keluar dan pemasukan yang ada dengan menjamin lalu lintas tersebut aman dari hama penyakit ikan berbahaya, bermutu dan aman untuk dikonsumsi serta pengawasan jenis-jenis ikan yang dilarang dan atau dibatasi perdagangannya sehingga BKIPM Memainkan peran di garda depan menuntut Karantina Ikan yang Solid, Terpadu dan Modern, Efektif dan Mandiri. Kepala BKIPM Rina mengatakan, dari segi kedaulatan, BKIPM berada di dua garis besar, yakni layanan keseha- tan ikan dan mutu, serta yang kedua Humas KKP/M. Iqbal adalah penegakkan hukum dengan impementasi Peraturan Menteri dan ikan dan hasil perikanan yang dilalulintaskan Perundang-undangan. “Nah, yang melalui kargo; diseminasi informasi dan/atau penegakkan hukum terkait implemen- sosialisasi peraturan bersama; rapat koordinasi tasi perundang-undangan, ada beber- dan penunjukan Person Incharge (PIC) mas- apa hal, yang paling banyak adalah penegakan ing-masing pihak; pemanfaatan X-ray dalam hukum terhadap penyelundupan. Di sisi lain ada rangka pemeriksaan dan/atau pemeriksaan juga tidak lengkapnya surat-surat atau produksi ulang untuk pengeluaran, pemasukan atau hasil perikanan,” terang Rina dalam wawancara transit. khusus dengan tim Majalah Mina Bahari, Senin “Angkasa Pura 1 ini ada di 13 bandara ya. (27/2). Seperti yang kita ketahui, seluruh Angkasa Pura penyelundupan-penyelundupan komod- Untuk kasus penyelundupan sendiri, lanjut itas yang singkat dan kecil itu, biasa dilalui di Rina, ada dua komoditas, yakni hidup dan bandara-bandara. Oleh karena itu kita ambil olahan. Komoditas hidup, BKIPM menangani jenis lobster, napoleon, hingga kepiting bertelur. kesempatan kerjasama dengan Angkasa Pura,” ungkap Rina. Selain itu ada juga komoditas lain seperti sirip hiu dan mimi lan mintuno atau horseshow crab. Rina mengungkapkan, untuk memproses tindak Rina mengungkapkan, terkuaknya kasus-kasus pidana seperti itu, pemerintah saat ini mengam- penyelundupan yang beredar, bukan berarti tin- bil langkah tegas. “Jadi kita tangkap penyelund- dak kejahatan penyelundupan meningkat. Per- an aparatur negara yang sigap di seluruh entry up, terus kita proses, biasanya kita akan mem- exit point hingga perbatasan menjadi salah berikan P21 bersama dengan kementerian faktor terbongkarnya kasus-kasus penyelund- terkait,” jelasnya. upan sumber daya ikan yang akhir-akhir ini terungkap. Kesuksesan dalam mencegah aksi penyelund- upan pada Februari 2016, menurut Rina, mer- “De ngan semakin ketat ini, semakin banyak upakan hasil dari kerjsamsa BKIPM bersama Angkasa Pura 1 dalam melakukan pengawasan yang kita tangani. Semakin banyak kasus yang lalu lintas ikan dan hasil perikanan melalui Ban- terungkap, tidak bisa menjadi indikasi bahwa kejahatan itu semakin meningkat. Dulu kita dar Udara lingkup PT Angkasa Pura I dengan tidak melakukan dengan ketat pengawasan. tiga ruang ingkup, yakni pelaksanaan kegiatan, Mungkin saja frekuensinya sama, tapi kita peningkatan koordinasi antar lembaga, dan sekarang sudah ketat menjaganya. Jadi tidak peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Pelaksanaan kegiatan meliputi penyediaan data semakin banyak yang tertangkap,” terang Rina. (*MDKW/Anugerah Rindrasari) melalui Pemberitahuan Tentang Isi (PTI) terkait April 2017 | MINA BAHARI 15