Media BPP Agustus 2016 Vol 1 No. 3 | Page 48

but juga sebagai momentum kelahiran kembali ( reborn ) dengan semangat baru menjadi lembaga yang kaya manfaat .
Menurut Sekretaris BPP Kukar M Bisyron , tagline tersebut bukanlah sebuah mimpi yang berlebihan . Konsep tersebut didasarkan pada kondisi BPP Kukar yang masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna . Atas dasar itulah , menurut Bisyron , dalam dua tahun terakhir program kegiatan yang diusung diharapkan memiliki dampak di masa depan .
“ Kita sadari bahwa masih banyak kelemahan yang harus kita perbaiki . Oleh karena itu , dalam dua tahun terakhir kita mencoba masukan program kegiatan penunjang tetapi penting di masa depan ,” tutur Bisyron .
Rencana Membangun OJS
Jurnal ilmiah yang berkualitas bukan hanya penting untuk masa depan . Jurnal yang dikelola dengan baik akan memiliki pengaruh yang luas bagi keberlangsungan lembaga tempat bernaung para peneliti . Jika kenyataannya seperti itu , maka kegiatan pengelolaan dan wacana membangun Open Journal System ( OJS ), tidak patut dikatakan sekadar penunjang , tetapi lebih dari itu .
Selain peneliti , jurnal ilmiah merupakan dua hal penting yang melekat pada setiap BPP . Jurnal terakreditasi dan terindeks di lembaga pengindeks internasional , dapat mengangkat reputasi jurnal , peneliti dan meningkatkan kapasitas lembaga pengelola jurnal itu sendiri .
Wacana membangun OJS merupakan langkah maju yang patut diapresiasi . Di tengah banyaknya BPP yang mengagungkan program kajian yang justru tidak sesuai dengan komoditas andalan daerahnya . Sementara produk kelitbangan dan peneliti sebagai ruh BPP sama sekali tidak terpikirkan .
Beberapa tahun terakhir jurnal milik BPP Kukar sulit terakreditasi . Masalahnya tidak sampai di situ , peraturan baru LIPI mewajibkan akreditasi saat ini harus dengan sistem daring . Sementara keterbatasan sumber daya masih menjadi kendala . Baik dari segi pengelolaan maupun anggaran yang disiapkan .
Jurnal Gerbang Etam yang dikelola saat ini masih jauh dari harapan . Dikatakan Mutiara Kartika salah seorang pegelola , masalah utama Jurnal Gerbang Etam adalah sulitnya menerima artikel ketika hendak terbit . Di samping itu , kualitas artikel juga terbilang sederhana dan belum sesuai standar baku penulisan jurnal ilmiah , sementara kuantitas artikel setiap terbitan berbanding terbalik dengan kuantitas peneliti yang tersedia , yang hanya berjumlah tiga orang saja .
“ Status belum terakreditasi juga menjadi pertimbangan para peneliti untuk mengirimkan artikel , karena angka kredit seakan kebutuhan mendesak untuk didapatkan ,” begitulah dikatakan Mutiara ketika Tim Media BPP mengunjungi BPP Kukar awal Agustus silam .
Dalam kurun waktu setahun terakhir , beberapa upaya pun dilakukan demi mendorong keberlangsungan jurnal ilmiah . BPP Kukar pun mewajibkan setiap hasil kajian dan hasil penelitian dibuat artikel , serta secara rutin melakukan program kegiatan standar penulisan karya ilmiah .
Wajah baru bukan berarti asing dan ketinggalan zaman . Wajah baru berarti sebuah fase kelahiran kembali untuk meraih cita-cita dengan tidak mengulangi hal yang sama . Nama Lembaga boleh hilang dan berganti , tetapi karya tidak boleh hilang , namun harus tetap ada dan terus bertransformasi .
Proses menuju OJS , dilakukan jauhjauh hari . Beberapa persiapan pun dilakukan , di antaranya melakukan pelatihan pengelolaan OJS . Keseriusan juga ditunjukkan dengan menganggarkan pembangunan OJS pada tahun anggaran mendatang .
“ Membangun OJS adalah kebutuhan mendesak , program kegiatan yang lebih penting akan didahulukan , yang terpenting adalah bagaimana jurnal agar terakreditasi , maka harus ada rumahnya dulu . Jurnal terakreditasi sangat penting unuk meningkatkan angka kredit peneliti ,” kata Bisyron .
Selanjutnya , BPP Kukar secara intens akan terus berkomunikasi dengan pengelola Jurnal Bina Praja ( BPP Kemendagri ), terkait pengelolaan secara teknis dan belajar terkait apa saja yang harus dipersiapkan dalam membangun OJS .
Mengawal Perda OPD
Wajah baru BPP Kukar juga dibuktikan dengan ditunjuknya BPP Kukar sebagai Tim penyusun Perda tentang Organisasi Perangkat Daerah ( OPD ). Keterlibatan menjadi sebuah moment berharga dan kesempatan penting yang harus benar-benar dimanfaatkan oleh BPP Kukar untuk menjadikan BPP Kukar semakin mendapat posisi di mata stakeholder . Perda OPD sendiri mengatur terkait struktur organisasi serta tugas pokok dan fungsi semua SKPD yang ada di Pemerintahan Kabupaten Kukar .
Dengan ditunjuknya sebagai Tim Penyusun , diharapkan , tidak ada lagi tupoksi ganda antara BPP Kukar dengan SKPD . Menurut Hairil , selama ini masih banyak kegiatan yang berkaitan dengan penelitian dan pengembangan digunakan oleh SKPD lain , seperti FGD , pengkajian , survei , bahkan penelitian . Sehingga sebagai lembaga riset , eksistensi BPP semakin kerdil .
Contoh konkretnya adalah ketika BPP Kukar melakukan kajian terhadap pembangunan gedung baru . Kesepakatan yang sudah dibuat bersama BPPT , harus dibatalkan karena kajian sudah diambil alih oleh salah satu SKPD . Padahal kajian BPP Kukar lebih rinci dan tidak terlalu banyak menghabiskan anggaran . Program kajian pun seakan menjadi kegiatan yang sia-sia .
Lebih lanjut , menurut Hairil , sebagai Tim Penyusun , pihaknya akan terus mengawal Penyusunan perda OPD secara maksimal . Dengan harapan tidak ada lagi duplikasi kegiatan . “ Dengan duplikasi kegiatan , akan menghasilkan beban pekerjaan yang besar pula . Selain akan menghabiskan banyak waktu , juga akan menghabiskan anggaran yang tidak sedikit , bagaimana caranya agar kegiatan yang berhubungan dengan kelitbangan hanya satu tugas yaitu dibebankan kepada BPP Kukar ,” katanya .
Wajah baru bukan berarti asing dan ketinggalan zaman . Wajah baru berbarti sebuah fase kelahiran kembali untuk meraih cita-cita dengan tidak mengulangi hal yang sama . Menjadi lembaga ideal memang sulit . Pepatah mengatakan , seberapa besar pun upaya menjadikan besar , suatu saat kebesaran bisa saja hilang . Nama Lembaga boleh hilang dan berganti , tetapi karya tidak boleh hilang , namun harus tetap ada dan terus bertransformasi . ( msr )
VOLUME 1 NO 3 | AGUSTUS 2016 25