Media BPP Agustus 2016 Vol 1 No. 3 | Page 44

dan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT ), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ), dan pihak ketiga seperti akademisi dalam beberapa program kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan Kabupaten Kukar .
“ Selain kerja sama , strategi kunci meredam istilah negatif lembaga kelitbangan , yaitu dengan meningkatkan peran masyarakat . Masyarakat dilibatkan secara maksimal dalam setiap kajian serta dalam menghasilkan setiap program kegiatan yang dilaksanakan ,” jelas Hairil .
Masyarakat sumber informsi
Agar BPP Kukar tidak lagi miskin fungsi , dan justru semakin dibutuhkan , program kegiatan harus sesuai dengan kebutuhan seluruh masyarakat . Beberapa cara yang ditempuh adalah dengan mewajibkan setiap bidang dalam struktur BPP Kukar untuk terjun dan berinteraksi secara langsung dengan masyarakat . Dengan demikian , program kegiatan diharapkan akan menghasilkan outcome dan berdampak .
Dengan program bermanfaat tersebut , Pemerintah Kabupaten Kukar pun tidak segan menunjuk BPP Kukar melakukan kajian pembangunan jembatan sebagai penghubung beberapa wilayah terisolasi . Hal tersebut dimaklumkan . Mengingat , luas wilayah sekira 27.263 kilometer persegi , Kabupaten Kukar memiliki daerah perairan seluas
4.097 kilometer persegi .
Jembatan penghubung diharapkan dapat meminimalisasi biaya dan waktu tempuh perjalanan menuju ke setiap ujung wilayah Kabupaten Kukar , khususnya memudahkan pemerintah ketika berkunjung ke setiap pertambangan .
“ Dengan jembatan akan membuka daerah terisolasi , sebelum jembatan jadi , waktu tempuh antardesa sangat jauh . Bisa ditempuh 2 malam 3 hari , biaya transport juga mahal di atas 5 juta , karena harus memakai perahu ,” ucap Hairil .
Salah satu contoh program kegiatan yang melibatkan peran masyarakat adalah ketika BPP Kukar mencari solusi banjir di Tenggarong . Informasi awalnya didapatkan dari masyarakat . Menurut Hairil hal demikian karena BPP Kukar rajin melakukan jemput bola ke masyarakat .
Penyebab banjir kemudian ditelusuri dengan masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir sebagai informan , penulusuran sejarah kawasan juga dilakukan dengan mendengarkan cerita masyarakat , yang menyebutkan , jauh sebelum pembangunan jembatan beton daerah tersebut tidak pernah terkena banjir .
Kurangnya sumber daya manusia khusunya peneliti yang sesuai dengan kepakarannya menjadi permasalahan utama BPP Kukar . Untuk kasus tersebut , BPP kukar kemudian menghasilkan rekomendasi untuk Dinas Pekerejaan Umum . Yang kemudian dilakukan kajian lebih lanjut mengenai anggaran biaya pembangunan gorong-gorong besar untuk memperlancar aliran sungai - sungai kecil . Sehingga Banjir pun dapat diminimalisasi bahkan teratasi .
Menurut Hairil dengan jemput bola BPP Kukar dapat mengetahui segala permasalahan masyarakat dari berbagai hal , sehingga bisa dikaji dan direkomendasikan kepada pemerintah dan SKPD .
" Atas hal itulah , setiap program kegiatan dan kajian bukan hanya sekadar output saja , keinginan kami sebagai target Pemda Kukar yang harus menghasilkan outcome . Jadi , apa pun yang dihasilkan harus bernilai ekonomis , positif dan bermanfaat untuk masyarakat , bukan hanya sekadar laporan admisnistrasi ,” kata Hairil .
BPP Kukar bisa dijadikan sebagai bentuk ideal BPP Daerah sebagai lembaga think tank , dan money follow program . Kegiatan bermanfaat tidak mesti tergantung dengan anggaran biaya . Tetapi dengan insiatif menjemput bola yang mengedepankan pendekatan sosial yang lebih konsisten dan intensif . ( msr )
VOLUME 1 NO 3 | AGUSTUS 2016 23