Majalah LPM API #1 Majalah API 1 | Page 39

RUANG GALAU i s i u Rantai jahanam p Duduk termenung di atas bumi Harapan segera menemukan takaran hati Sehingga mampu meraih kebenaran Yang seharusnya terjadi dan pasti terjadi i u s i p u p isi isi isi u p pu si pu i pu uisi p Tetapi.. Sampai bel pemberhentian waktu berbunyi Aku masih dengan posisi yang sama Segunung sampah Segunung berkatpun masih Berputar diatas kepala Dewaku, Hadirkanlah kompas kehidupanku Sehingga aku mampu Keluar dari ketersesatanku i is Aku tak ingin menghujam jantung boneka-boneka Di lingkaran hidupku dengan tidak sengaja Aku ingin merancang keindahan mereka Dengan bulan sabit di bibir Dewaku Tolong aku Biarkan aku terbebas Biarkan aku lepas Dari rantai jahanam yang menghujam tubuhku.. PARA PEN- DOSA BEWOK Atas nama airmata Dan piring kosong anak terlantar Para pendosa mencipta berjuta angka Mengunci kemiskinan jadi komoditi Jadi rumah dan mobil milik pribadi Lalu mengguyur hati dengan whisky Ngisap ganja di bawah kibaran bendera duka cita Seperti mencuci diri Dengan air kencing dan air comberan Bersama cecunguk, nyamuk dan kutu busuk Para pendosa itu mengadakan acara buka puasa Sebagai kedok untuk menutupi segala borok Hidup para pendosa Mengunyah darah dan daging orang Asal kenyang tak peduli mati telentang lebih hina dari seekor bangkai anjing Dikeroyok belatung, cacing dan kalajengking