Majalah Hidup Sehat Vol 19: Februari 2018 | Page 9
Selanjutnya melepaskan zat yang
dapat beradaptasi terhadap immune
response.
Temuan
ini
telah
membatalkan gagasan sebelumnya,
bahwa sel-sel kekebalan adalah
pemicu utama munculnya Asthma.
Sedang dalam penelitian genetika
telah menegaskan pentingnya sel
epitel, seperti mutasi pada sel epitel
yang secara spesifik berhubungan
dengan alergi dan asthma.
PENYEBAB ASTHMA
DAN GEJALA KLINIS
Asthma
adalah
gangguan
pernapasan, yang berhubungan
dengan sistem pertahanan tubuh
atau immune system, khususnya
berhubungan dengan limfosit T
yang dikendalikan dari dinding
saluran napas. Asthma tersebut
menimbulkan peradangan, dan
memproduksi lendir yang sangat
berlebihan pada saluran napas.
Selanjutnya dinding bronkus atau
saluran napas menjadi sangat reaktif
(hyperreactive), yang menyebabkan
sumbatan jalan napas.
Secara klinis, penyakit asthma
memperlihatkan gejala berupa:
1. Sesak Napas.
2. Munculnya bunyi mengi pada
saat menghirup udara (hal ini
dikarenakan bronkus atau
saluran napas mengalami
kontriksi atau menyempitan
dan juga akibat peradangan)
3. Sianosis atau pucat (akibat
kurangnya Oksigen dan
tingginya kadar Karbon
Dioksida di dalam darah)
4. Gejala batuk yang disertai
dengan wheezing (mengi)
yang karakteristik dan timbul
secara episodik.
Struktur Saluran Napas
5. Gejala batuk terutama terjadi
pada malam atau dini hari,
dipengaruhi oleh musim, dan
aktivitas fisik.
6. Adanya riwayat penyakit
atopik pada pasien atau
keluarganya
memperkuat
dugaan adanya penyakit
asthma.
7. Pada anak dan dewasa
muda gejala asthma sering
terjadi akibat hiperaktivitas
bronkus terhadap alergen,
banyak di antaranya dimulai
dengan adanya eksim, rinitis,
konjungtivitis, atau urtikaria.
PENGOBATAN DAN
PENCEGAHAN ASTHMA
Pengobatan atau terapi asthma,
yang menjadi prioritas adalah
HidupSehatMedia.com | 9