Majalah Hidup Sehat Vol 19: Februari 2018 | Page 11

Pada saat ini obat asthma dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu reliever dan controller. Reliever adalah obat yang cepat menghilangkan gejala asthma yaitu obstruksi saluran napas. Controller adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan asthma yang persisten. Obat yang termasuk golongan reliever adalah agonis beta-2, antikolinergik, teofilin,dan kortikosteroid sistemik. Agonis beta-2 adalah bronkodilator yang paling kuat pada pengobatan asma. Agonis Beta-2 mempunyai efek bronkodilatasi, menurunkan permeabilitas kapiler, dan mencegah pelepasan mediator dari sel mast dan basofil. Golongan agonis beta-2 merupakan stabilisator yang kuat bagi sel mast, tapi obat golongan ini tidak dapat mencegah respons lambat maupun menurunkan iperresponsif bronkus. Obat agonis beta- 2 seperti salbutamol, terbutalin, fenoterol, prokaterol dan isoprenalin, merupakan obat golongan simpatomimetik. Efek samping obat golongan agonis beta-2 dapat berupa gangguan kardiovaskuler, peningkatan tekanan darah, tremor, palpitasi, takikardi dan sakit kepala. Pemakaian agonis beta-2 secara reguler hanya diberikan pada penderita asthma kronik berat yang tidak dapat lepas dari bronkodilator. Antikolinergik dapat digunakan sebagai bronkodilator, misalnya ipratropium bromide dalam bentuk inhalasi. Demikian pula ada penemuan terbaru, (J. Vis. Exp., 2010) dengan menggunakan metode (Thermoplasty bronchial) yang dengan bantuan bronshuscopy mengontrol suhu pada saluran napas. Prosedur pengobatan penyakit asthma persisten yang berat dengan memberikan energi panas pada dinding saluran napas yang bertujuan mengurangi ketegangan otot saluran napas, sehingga saluran napas bisa melebar atau berdilatasi. (Dr. Ikrar) HidupSehatMedia.com | 11