Prof. Dr. Taruna Ikrar M. Pharm., MD., Ph.D
P
rof. Dr. Taruna Ikrar, M.Pharm., MD., Ph.D. lahir di Makassar,
15 April 1969 adalah seorang dokter dan ilmuwan
berkebangsaan Indonesia dalam bidang farmasi, jantung, dan
syaraf. Di dunia internasional, ia lebih dikenal sebagai salah satu
peneliti yg memopulerkan sistem AlstR (allatostatin receptor)
dalam tulisan yang telah dipublikasikan di jurnal Frontiers of
Neural Circuit edisi 20, Januari 2012, dan metode pengobatan
“gene therapy & Advanced Therapy” yang dipublikasikan di Nature
2013 dan 2017. Saat ini Dr. Ikrar merupakan senior specialist dan
peneliti utama di bidang interdisciplinary of Neurosciences di
University of California, School of Medicine, Irvine, dan Dekan
Biomedical School, National Health University, California, USA.
Penggunaan Obat Secara Rasional
bahkan akan memperparah penyakit yang
diderita, serta dapat berakhir dengan kecacatan
dan kematian.
Reaksi obat yang merugikan adalah respons terhadap
obat yang berbahaya dan tidak disengaja. Dalam
deskripsi ini penting dijelaskan bahwa hal tersebut
menyangkut respons pasien, di mana faktor individu
dapat memainkan peranan penting. Bahkan fenomena
ini dapat berupa: respons terapi tak terduga, berupa
efek samping dari obat tersebut.
Biasanya keracunan obat dapat terjadi karena
pemakaian yang berlebihan melebihi batas terapi
obat atau karena pemakaian dalam waktu yang lama
(kronis). Selain itu dapat disebabkan karena reaksi
alergi, ataupun karena pemakaian obat yang bukan
berdasarkan indikasi. Demikian pula diakibatkan oleh
pemakaian obat yang merupakan kontraindikasi, yang
disebabkan ketidaktahuan pasien.
Keracunan obat pada seseorang tentunya
merupakan suatu bencana tersendiri yang seharusnya
dapat dihindari. Menurut laporan Institute of Medicine,
reaksi obat merugikan merupakan penyebab utama
kematian urutan keempat di Amerika Serikat dan lebih
dari dua juta reaksi serius terjadi setiap tahun. Reaksi
obat yang merugikan ini dapat terjadi karena beberapa
alasan, termasuk pemakaian dosis yang tidak benar,
penyalahgunaan obat, dan interaksi antara obat.
Karena semua obat memiliki kemungkinan efek
samping, oleh karena itu dibutuhkan pemantauan
penggunaannya, hal ini untuk membuat obat yang lebih
aman. Sehingga dokter sebelum meresepkan, atau
masyarakat sebelum mengonsumsi obat, sebaiknya
memahami:
• Batas normal serta level kritis yang
memungkinkan obat yang dikonsumsi beracun
• Reaksi fisiologis dan toksisitas obat, serta
kontraindikasi obat tersebut
HidupSehatMedia.com | 7