Majalah Hidup Sehat Vol 13: Agustus 2017 | Page 7

Prof. Dr. Taruna Ikrar M. Pharm., MD., Ph.D P rof. Dr. Taruna Ikrar, M.Pharm., MD., Ph.D. lahir di Makassar, 15 April 1969 adalah seorang dokter dan ilmuwan berkebangsaan Indonesia dalam bidang farmasi, jantung, dan syaraf. Di dunia internasional, ia lebih dikenal sebagai salah satu peneliti yg memopulerkan sistem AlstR (allatostatin receptor) dalam tulisan yang telah dipublikasikan di jurnal Frontiers of Neural Circuit edisi 20, Januari 2012, dan metode pengobatan “gene therapy & Advanced Therapy” yang dipublikasikan di Nature 2013 dan 2017. Saat ini Dr. Ikrar merupakan senior specialist dan peneliti utama di bidang interdisciplinary of Neurosciences di University of California, School of Medicine, Irvine, dan Dekan Biomedical School, National Health University, California, USA. Penggunaan Obat Secara Rasional bahkan akan memperparah penyakit yang diderita, serta dapat berakhir dengan kecacatan dan kematian. Reaksi obat yang merugikan adalah respons terhadap obat yang berbahaya dan tidak disengaja. Dalam deskripsi ini penting dijelaskan bahwa hal tersebut menyangkut respons pasien, di mana faktor individu dapat memainkan peranan penting. Bahkan fenomena ini dapat berupa: respons terapi tak terduga, berupa efek samping dari obat tersebut. Biasanya keracunan obat dapat terjadi karena pemakaian yang berlebihan melebihi batas terapi obat atau karena pemakaian dalam waktu yang lama (kronis). Selain itu dapat disebabkan karena reaksi alergi, ataupun karena pemakaian obat yang bukan berdasarkan indikasi. Demikian pula diakibatkan oleh pemakaian obat yang merupakan kontraindikasi, yang disebabkan ketidaktahuan pasien. Keracunan obat pada seseorang tentunya merupakan suatu bencana tersendiri yang seharusnya dapat dihindari. Menurut laporan Institute of Medicine, reaksi obat merugikan merupakan penyebab utama kematian urutan keempat di Amerika Serikat dan lebih dari dua juta reaksi serius terjadi setiap tahun. Reaksi obat yang merugikan ini dapat terjadi karena beberapa alasan, termasuk pemakaian dosis yang tidak benar, penyalahgunaan obat, dan interaksi antara obat. Karena semua obat memiliki kemungkinan efek samping, oleh karena itu dibutuhkan pemantauan penggunaannya, hal ini untuk membuat obat yang lebih aman. Sehingga dokter sebelum meresepkan, atau masyarakat sebelum mengonsumsi obat, sebaiknya memahami: • Batas normal serta level kritis yang memungkinkan obat yang dikonsumsi beracun • Reaksi fisiologis dan toksisitas obat, serta kontraindikasi obat tersebut HidupSehatMedia.com | 7