Majalah Hidup Sehat Vol 12: Juli 2017 | Page 12

Ilustrasi Aplikasi I-Doser Yang Dianggap Digital Narkotik DIGITAL NARKOTIKA “I-Doser” & EFEK KESEHATAN Dewasa ini Digital Narkotik baru saja membuat kehebohan, karena diberitakan bahwa I-Doser dapat meimbulkan Halusinasi, Ilusi, hingga ketergantungan, layaknya Narkotik. Kontroversi ini sebetulnya bukan hanya terjadi di Indonesia bahkan di berbagai Negara maju di dunia, semisal Amerika Serikat. Pemerintah Amerika Serikat, telah melarang penggunaan iPod dan ponsel pintar ke aplikasi dan situs I-Doser di semua sekolah di Negeri Paman Sam tersebut. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi ini masih bersifat pro dan kontra, karena masih ada bukti ilmiah yang mendukung klaim efek penggunaannya, berdasarkan gelombang suara binaural. A. Penggunaan Gelombang Suara Binaural Secara prinsip penggunaan I-Doser merupakan sebuah aplikasi suara yang memperdengarkan audio proprietary. Penggunaan I-Doser bertujuan untuk mensimulasikan keadaan mental tertentu melalui penggunaan gelombang suara binaural beats. Suara binaural merupakan dua nada yang mengalun dalam frekuensi nada di bawah 1,00 Hz. Ditemukan pada tahun 1839 oleh Heninrich Wilhelm Dove, dia menggunakan 12 | MAJALAH HIDUP SEHAT Juli 2017 untuk relaksasi, meditasi dan kreativitas. Binaural beats, atau nada binaural, adalah artefak pengolahan pendengaran, atau suara, yang disebabkan oleh rangsangan fisik tertentu. Efek pada gelombang otak tergantung pada perbedaan dalam frekuensi setiap nada. Misalnya, jika 300 Hz dimainkan di satu telinga dan 310 yang lain, maka binaural beat akan memiliki frekuensi 10 Hz. Penelitian neurosains dilaporkan beberapa efek dari I-Doser menunjukkan bahwa dapat memengaruhi aspek kinerja mental dan suasana hati, bahkan bisa berefek sebagai suplemen penurun rasa sakit atau bahkan memengaruhi persepsi. Otak menghasilkan fenomena yang mengakibatkan denyutan-frekuensi rendah dalam amplitudo dan lokalisasi suara yang dirasakan ketika dua nada pada frekuensi yang sedikit berbeda disajikan secara terpisah. Perbedaan Nada akan dirasakan, seolah- olah dua nada dicampur secara alami, dalam otak. Perbedaan antara dua frekuensi yang kurang atau sama dengan 30 Hz akan memberikan efek pada orang yang mendengarkan suara tersebut. Jika nada murni yang berbeda disajikan untuk setiap telinga, akan ada fase perbedaan waktu yang dirasakan