KUBIS
Sayuran
Murah Yang
Berkhasiat
Mengonsumsi kubis minimal lima porsi setiap minggu
terbukti dapat memperkecil risiko terserang kanker
dan memperlambat perkembangan kanker.
Siapa tak kenal kubis. Salah satu jenis sayuran
yang banyak dikonsumsi masyarakat karena mudah
didapat dan murah meriah. Namun belum banyak orang
menyadari, bahwa sayuran yang juga sering dikenal
dengan sebutan kol ini memiliki khasiat yang luar biasa
bagi tubuh manusia.
Kendati banyak orang meyakini kubis mengandung
banyak gas sehingga dihindari para penderita maag,
ketahuilah kubis memiliki kandungan vitamin yang jika
dikonsumsi secara teratur dapat meningkatkan vitamin
C secara optimal. Tak hanya itu saja, dalam kubis juga
terkandung vitamin A, vitamin K, vitamin B6 dan folat.
Di dalam kubis juga tersimpan mineral mangan, kalsium,
kalium dan zat besi.
Kandungan serat pada kubis dapat membantu
sistem pencernaan, sehingga dapat dimanfaatkan
untuk membersihkan perut dan usus. Antioksidan
yang terdapat di dalamnya juga tidak diragukan lagi,
dimana kandungan tersebut dapat bermanfaat untuk
meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan
infeksi, penyakit hingga menangkal radikal bebas yang
merusak sel-sel tubuh.
Kubis memiliki banyak nutrisi yang memiliki
sifat anti-inflamasi, yakni kandungan yang mampu
membantu menyembuhkan luka bakar, lecet hingga
bentol karena digigit serangga. Jika mengalami masalah
seperti yang tersebut, Anda bisa mengatasinya dengan
cara sederhana: pilih daun yang berwarna hijau lalu
haluskan dan bubuhkan setiap pagi dan malam pada
luka maupun lecet.
Kubis memang tidak sepopuler sayuran lain yang
diklaim memiliki khasiat untuk mengobati berbagai
penyakit kronis. Namun diketahui di dalam kubis
terkandung senyawa bernama sulforaphane yakni
senyawa yang mampu melindungi sel dari serangan
karsinogenik. Secara pengobatan herbal, kubis
dipercaya sebagai salah satu sayuran yang mampu
mengatasi kanker. Kubis merupakan musuh utama
kanker, baik kubis hijau maupun kubis putih dan ungu.
Kandungan antioksidan yang kuat seperti vitamin A dan
C dan fitonutrein seperti tiosianat, lutein, zeaxanthin,
isothiocyanates mampu merangsang enzim detoksifikasi
dan dapat melindungi kanker payudara, serviks, usus
besar hingga kanker prostat.
Sulforaphane cukup selektif menargetkan sel-sel
induk kanker dan efektif mencegah penyebaran sel
kanker. Akan tetapi proses pengolahan kubis tetap harus
diperhatikan agar tidak menghilangkan khasiatnya, di
antaranya tidak memasak terlalu lama, tetapi tetap harus
bersih dan mengunyahnya secara cermat.
TIPS MEMASAK DAN MENGONSUMSI KUBIS
Untuk mempertahankan nilai gizi dan mendapatkan
manfaat kesehatan yang maksimal, hindari memasak
kubis telalu matang karena dapat mengurangi nilai gizi,
terutama vitamin C dan nutrisi yang tersisa akan sulit
dicerna. Kubis dapat dimakan dengan berbagai cara
seperti direbus, dikukus, ditumis. Jika suka alangkah
baiknya kubis dimakan mentah agar kandungan
nutrisinya tetap terjaga. Tambahkan daun mentah
kubis untuk lalapan ataupun salad. Semoga bermanfaat.
(Kabari1001 & foto: dok.ist)
untuk SHARE Artikel ini
klik www.HidupSehatMedia.com/86320
20 | MAJALAH HIDUP SEHAT Juni 2017