Majalah Hidup Sehat Vol 11: Juni 2017 | Page 20

KUBIS Sayuran Murah Yang Berkhasiat Mengonsumsi kubis minimal lima porsi setiap minggu terbukti dapat memperkecil risiko terserang kanker dan memperlambat perkembangan kanker. Siapa tak kenal kubis. Salah satu jenis sayuran yang banyak dikonsumsi masyarakat karena mudah didapat dan murah meriah. Namun belum banyak orang menyadari, bahwa sayuran yang juga sering dikenal dengan sebutan kol ini memiliki khasiat yang luar biasa bagi tubuh manusia. Kendati banyak orang meyakini kubis mengandung banyak gas sehingga dihindari para penderita maag, ketahuilah kubis memiliki kandungan vitamin yang jika dikonsumsi secara teratur dapat meningkatkan vitamin C secara optimal. Tak hanya itu saja, dalam kubis juga terkandung vitamin A, vitamin K, vitamin B6 dan folat. Di dalam kubis juga tersimpan mineral mangan, kalsium, kalium dan zat besi. Kandungan serat pada kubis dapat membantu sistem pencernaan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk membersihkan perut dan usus. Antioksidan yang terdapat di dalamnya juga tidak diragukan lagi, dimana kandungan tersebut dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, penyakit hingga menangkal radikal bebas yang merusak sel-sel tubuh. Kubis memiliki banyak nutrisi yang memiliki sifat anti-inflamasi, yakni kandungan yang mampu membantu menyembuhkan luka bakar, lecet hingga bentol karena digigit serangga. Jika mengalami masalah seperti yang tersebut, Anda bisa mengatasinya dengan cara sederhana: pilih daun yang berwarna hijau lalu haluskan dan bubuhkan setiap pagi dan malam pada luka maupun lecet. Kubis memang tidak sepopuler sayuran lain yang diklaim memiliki khasiat untuk mengobati berbagai penyakit kronis. Namun diketahui di dalam kubis terkandung senyawa bernama sulforaphane yakni senyawa yang mampu melindungi sel dari serangan karsinogenik. Secara pengobatan herbal, kubis dipercaya sebagai salah satu sayuran yang mampu mengatasi kanker. Kubis merupakan musuh utama kanker, baik kubis hijau maupun kubis putih dan ungu. Kandungan antioksidan yang kuat seperti vitamin A dan C dan fitonutrein seperti tiosianat, lutein, zeaxanthin, isothiocyanates mampu merangsang enzim detoksifikasi dan dapat melindungi kanker payudara, serviks, usus besar hingga kanker prostat. Sulforaphane cukup selektif menargetkan sel-sel induk kanker dan efektif mencegah penyebaran sel kanker. Akan tetapi proses pengolahan kubis tetap harus diperhatikan agar tidak menghilangkan khasiatnya, di antaranya tidak memasak terlalu lama, tetapi tetap harus bersih dan mengunyahnya secara cermat. TIPS MEMASAK DAN MENGONSUMSI KUBIS Untuk mempertahankan nilai gizi dan mendapatkan manfaat kesehatan yang maksimal, hindari memasak kubis telalu matang karena dapat mengurangi nilai gizi, terutama vitamin C dan nutrisi yang tersisa akan sulit dicerna. Kubis dapat dimakan dengan berbagai cara seperti direbus, dikukus, ditumis. Jika suka alangkah baiknya kubis dimakan mentah agar kandungan nutrisinya tetap terjaga. Tambahkan daun mentah kubis untuk lalapan ataupun salad. Semoga bermanfaat. (Kabari1001 & foto: dok.ist) untuk SHARE Artikel ini klik www.HidupSehatMedia.com/86320 20 | MAJALAH HIDUP SEHAT Juni 2017