SERBA-SERBI
TAS PLASTIK MAHASISWI UNPAD
MEJENG DI AFS CHANGEMAKER
INNITIATIVE, AS
Plastik menyampah di mana-mana. Menyedihkan, karena bumi baru bisa
mengurainya, sedikitnya dalam 80 tahun. Yanti Silviana, mahasiswa
FISIP Unpad, terpanggil untuk melakukan sesuatu dari kondisi ini. Plastik
disulapnya menjadi tas dan produk guna pakai. Kreatifitas ini tercatat dan
sempat tampil di AFS Changemaker Innitiative di Amerika Serikat.
Untuk berbagi dan mengomentari artikel ini klik
KabariNews.com/76093
Y
anti Silviana, mahasiswa Hubungan Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpad
berpartisipasi dalam AFS Changemaker Innitiative
di Alexandria, Virginia, Amerika Serikat pada 3-13 Maret 2015
lalu. Pada kesempatan tersebut, Yanti mempromosikan proyek
wirausaha sosialnya, “Pfuze”.
Pfuze sendiri adalah bisnis sosial yang diusung Yanti saat
mengikuti ajang YES Alumni AFS-Ashoka Youth’s Venture
Workshop di Amerika Serikat pada 2013 lalu. Pfuze bertujuan untuk
mengurangi penggunaan jumlah plastik dengan mengubahnya
menjadi tas cantik yang ramah lingkungan.
“Keuntungan penjualan tas ini digunakan untuk program
pemberdayaan 12 ibu pemulung yang bekerja di tempat
pembuangan sampah di kawasan Sekre Angkring, Jatinangor,
Sumedang, Jawa Barat,” ungkap Yanti, seperti dilansir dari laman
unpad.ac.id, Kamis, (26/3).
Proyek yang ia dan teman-temannya kembangkan ini dinilai
cukup berhasil dalam mengimplementasikan semangat pembuat
perubahan lingkungan masyarakat. Hal ini mengantarkan Yanti
menjadi satu-satunya alumni program KL-YES yang diundang
langsung oleh AFS Amerika Serikat untuk berbagi dan memberikan
input berdasarkan pengalamannya menjalankan proyek Pfuze
dalam inisiasi kelompok kerja AFS Changemaker Innitiative.
“Hal ini merupakan suatu kehormatan bagi saya. Pengalaman
luar biasa yang tidak akan pernah bisa saya lupakan. Saya
menyadari bahwa saya telah memperoleh banyak hal dari
masyarakat. Oleh karena itu, saya merasa sangat perlu untuk
berkontribusi kembali ke masyarakat. Lokakarya yang saya
ikuti tidak hanya membuka banyak peluang dan jejaring untuk
mengembangkan diri tetapi juga pemahaman mendalam terkait
budaya dan manfaat kolaborasi yang akan terus menginspirasi
saya untuk terus melakukan perubahan,” kata Yanti yang
merupakan alumni program pertukaran pelajar Kennedy-Lugar
Youth Exchange & Study (KL YES) dan relawan aktif Bina
Antarbudaya pada 2009-2010.
56 | Kabari - USA
Bersama tim workgroup, pada kegiatan
tersebut Yanti mempresentasikan proyek Pfuze
di depan sekitar 250 orang sponsor program dan
para perwakilan mitra dari 13 negara. Respon
hadirin terhadap proyek Pfuze sangat luar biasa.
Mereka tidak berhenti mengatakan bahwa mereka
sangat terinspirasi dengan proyek yang Yanti dan
Tim Pfuze tengah kembangkan.
Peraih Satya Karya Adisiswa Universitas
Padjadjaran 2013 ini pun diundang untuk membantu
memfasilitasi sesi pada YES Alumni Social Venture
Leadership Workshop 2015 bersama para trainer
ahli dari AFS. Selain itu, Yanti bersama staf dan
sukarelawan AFS sempat berkunjung ke Capitol
Hill bertemu dengan Congressman Amerika Serikat
untuk mempromosikan pentingnya dukungan
pemerintah terhadap pelaksanaan program
pertukaran pelajar. Dalam hal ini, pertukaran
pelajar diyakini dapat meningkatkan pemahaman
antar bangsa melalui people to people diplomacy.
Yanti merasa bahwa program pertukaran
pelajar tidak hanya memberi manfaat bagi peserta
pribadi, tetapi juga bagi masyarakat. Pengalaman
dan keterampilan yang diperoleh peserta
dikolaborasikan untuk memberikan dampak
positif bagi lingkungan sekitar. Salah satunya
melalui pengembangan wirausaha sosial seperti
yang telah Yanti kembangkan.
Rencana ke depan, Tim Pfuze akan terus
mengembangkan proyek Pfuze ke skala regional
dan nasional. Pfuze telah menyusun rencana 5
tahun untuk memperluas pemasaran produk,
bermitra dengan perusahaan ritel supermarket,
dan menjadi pionir gerakan ecopreneur skala
nasional bahkan global. (1009)
® California Media International, Inc Penerbit Kabari