Majalah Digital Kabari Edisi 97 - 2015 | Page 10

Terlihat pula Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia,
Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim, serta
Pemimpin Proton Tun Dr Mahathir Mohamadserta
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno.

ALERGI “MOBNAS”
Dari serangkaian kronologis pemberitaan seputar topik
HOT NEWS kita kali ini, tampaknya ada semacam
fobia terhadap mobnas. Sedikit pengingat untuk Anda,
KABARI mengangkat sekilas tentang ihwal Mobil
Nasional (Mobnas) yang pernah Indonesia miliki. 
Sejarah otomotif di Tanah Air mencatat adanya mobil
Timor (Teknologi Industri Mobil Rakyat) sebagai
generasi pertama mobnas yang mulai dipasarkan pada
pertengahan 1990. Ini versi mobil yang sama dengan
merek mobil Kia Sephia dari Korea Selatan.
Alih-alih mewujudkan produksi dan pemasaran mobnas
sebagai kendaraan dalam negeri, mobnas menjadi ‘anak
emas’ dengan diturunkannya Instruksi Presiden (Inpres)
No 2/1996 dan Keputusan Presiden No 42/1996 yang
di antaranya membebaskan 100% pajak impor barang
mewah untuk Timor yang didatangkan dari Korea
Selatan. Perlakuan ‘pilih kasih’ ini tak ayal menciptakan
kekisruhan di pasar otomotif di Tanah Air.
Produsen mobil asing pun bereaksi. General Motors

batal menginvestasikan 110 juta dolar pada pembangun
pabrik mobil. Chrysler—produsen Jeep, Cherokee dan
Wrangler—urungkan rencana memproduksi sedan Neon
senilai 150 juta dollar. Ford bersikap lunak, karena ia
juga memiliki saham di Kia. Hingga suatu hari protes
membuncah hingga ke Organisasi Perdagangan Dunia
(World Trade Organization). Perlakuan ‘pilih kasih’ kepada
mobnas Timor telah melanggar asas perdagangan bebas
dunia, General Agreeements of Tariff and Trade (GATT),
hingga sanksinya harus segera ditutup. Pada 21 Januari
1998, Timor resmi ditutup sesuai keputusan badan
penyelesaian sengketa (Dispute Settlement Body) di
WTO.
Kembali mengomentari mobnas versi PT ACL – PT
PROTON, Menteri Saleh melanjutkan, pada intinya
tidak ada pelarangan bagi perusahaan mana pun untuk
memproduksi mobil di Indonesia, produsen lokal maupun
asing. Juga P [Y\