Majalah Digital Kabari Edisi 93 - 2014 | Page 68

IMIGRASI Penerapan Selektif Dwi Kewarganegaraan D iaspora Indonesia merupakan harta karun dan komunitas yang berpotensi besar untuk memajukan perekonomian negara Indonesia. Jumlah diaspora yang terpencar di berbagai negara sendiri sampai sekarang belum diketahui berapa banyak persisnya. Namun Dino Patti Djalal (Mantan Dubes RI untuk AS) mengatakan walaupun jauh dari tanah kelahirannya, mereka para diaspora yang tinggal di luar negeri rasa ke-indonesian masih begitu kental. Diaspora ini, sambung Dino, merupakan komunitas besar di dunia yang harus diperhatikan. Beda dengan orang Korea, jika orang Korea pindah ke Amerika Serikat. Mereka menanggalkan identitas Korea-nya dan lebih memilih menjadi warga negara Amerika. “Tapi diaspora Indonesia ini berbeda karena selalu menempatkan keIndonesiaan dalam hati” katanya kepada kabarinews.com di sela acara seminar nasional Diaspora dan Dinamika 68 | KabariNews.com Kewarganegaraan di Indonesia, Rabu, (22/10), di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Dan soal dwi kewarganegraan adalah Isu nomor satu dalam diaspora ini. Dino berkata, pernah ada stigma yang menyebutkan orang yang keluar dari negara asalnya berarti sudah lepas dari identitas asalnya. Seperti perantau yang pergi ke tempat yang baru, namun perantau di abad ke-21 itu berbeda sebab mereka mempunyai kapasitas dan kemampuan untuk memberikan sesuatu kepada tanah airnya. Dino melihat dwi kewarganegaraan adalah suatu kebijakan yang harus diusung. “Sudah waktunya pemerintah Indonesia memikirkan dwi kewarganegraan, hanya saja terlebih dahulu harus dilakukan analisa. Seperti apa untungnya jika kita melakukan dan apa ruginya jika kita melakukan”tuturnya. Setelah dianalisa secara kasat mata olehnya, Dino berpendapat untungnya jauh lebih besar dari ruginya. Dwi California Media International, Inc Penerbit Kabari