Majalah Digital Kabari Edisi 92 - 2014 | Page 27

EKSKLUSIF TITIEK PUSPA LEGENDA DIVA INDONESIA T itiek Puspa resah, kegalauannya disebabkan ketiadaan lagu-lagu anak di tengah masyarakat. Tapi bukanlah Titiek Puspa jika tidak melakukan sesuatu terhadap kondisi yang ada. Galeri Indonesia Kaya (GIK) di Grand Indonesia Mall awal Oktober lalu dibuatnya semarak. Duta Cinta, produk seni teranyar Titiek Puspa yang isinya hanya anak-anak pentas seraya mengisi kekosongan disaat lagu anak Indonesia jarang bergema di bumi Indonesia. Duta Cinta perlu dibentuk kata Titiek Puspa dalam perbincangannya dengan Kabari di kediamannya di wilayah Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Duta Cinta ini tak lebih dari bentuk keprihatinan disaat hiruk pikuk politik Indonesia kian hari semakin dipenuhi intrik. Otak anak Indonesia dijejali lagu ”sampah” cinta orang dewasa. Titiek merasa anak-anak Indonesia seperti terabaikan. Lagu yang banyak dinyanyikan sekarang bukan melulu soal anak. “Dan saya merasa punya hutang sama Tuhan. Umur segini saya masih bisa tersenyum dan banyak teman. Sedikit talenta walaupun tidak terlalu hebat dapat membuat lagu, lama-kelamaan jadi kesal. Buat saya ini sesuatu yang merisaukan alangkah dosanya saya, bagaimana dengan cucu, cicit saya dan anak Indonesia?” tuturnya Ya, inilah waktu yang tepat baginya. Titiek Puspa bersemangat di hari tua dan memulai Duta Cinta di awal Januari. Audisi digelar dan tidak sampai seminggu berhasil mengumpulkan 50 anak. Dari 50 anak lalu disaring dan akhirnya menjadi 10 anak. Anak-anak di Duta Cinta bukan hanya berasal dari Indonesia saja, ada yang orang tuanya berasal dari luar, Ibunya dari Jerman, bapaknya dari Indonesia, dan sebagainya. Februari 2014, Titiek mulai memberikan pelajaran. Pelajaran musik yang diberikan tidak seperti zaman dulu, melainkan ditambah suplemen lain seperti acting, dan dancing. Substansi liriknya pun tidak berisi cinta mendayu, melainkan cinta yang lebih universal seperti cinta kepada Tuhan, kepada lingkungan, orang tua, dan cinta Indonesia. Titiek tidak peduli soal untung dari menampilkannya. Dia merasa anak-anak Indonesia sudah kelaparan dan kehausan untuk menyanyikan lagu yang memang sesuai dengan hasrat anak. “Cinta antara persahabatan, cinta sesama manusia, dan sesuai dengan umurnya. Mengisi kebutuhan rasa buat anak itu sendiri” tambah Titiek. Jika tidak ada halang merintang album ini akan dirilis pada Januari tahun depan. Telp: SF (415) 213-7323 | LA (562) 383-2100 | Jakarta (62-21) 4288-6112 Majalah Kabari | 27