EKSKLUSIF
TITIEK PUSPA
LEGENDA DIVA
INDONESIA
T
itiek Puspa resah, kegalauannya
disebabkan ketiadaan lagu-lagu
anak di tengah masyarakat.
Tapi bukanlah Titiek Puspa
jika tidak melakukan sesuatu terhadap
kondisi yang ada. Galeri Indonesia Kaya
(GIK) di Grand Indonesia Mall awal
Oktober lalu dibuatnya semarak. Duta
Cinta, produk seni teranyar Titiek Puspa
yang isinya hanya anak-anak pentas
seraya mengisi kekosongan disaat lagu
anak Indonesia jarang bergema di bumi
Indonesia.
Duta Cinta perlu dibentuk kata Titiek
Puspa dalam perbincangannya dengan
Kabari di kediamannya di wilayah
Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Duta
Cinta ini tak lebih dari bentuk keprihatinan
disaat hiruk pikuk politik Indonesia kian
hari semakin dipenuhi intrik. Otak anak
Indonesia dijejali lagu ”sampah” cinta
orang dewasa. Titiek merasa anak-anak
Indonesia seperti terabaikan. Lagu yang
banyak dinyanyikan sekarang bukan
melulu soal anak. “Dan saya merasa
punya hutang sama Tuhan. Umur segini
saya masih bisa tersenyum dan banyak
teman. Sedikit talenta walaupun tidak
terlalu hebat dapat membuat lagu,
lama-kelamaan jadi kesal. Buat saya
ini sesuatu yang merisaukan alangkah
dosanya saya, bagaimana dengan cucu,
cicit saya dan anak Indonesia?” tuturnya
Ya, inilah waktu yang tepat baginya.
Titiek Puspa bersemangat di hari
tua dan memulai Duta Cinta di awal
Januari. Audisi digelar dan tidak sampai
seminggu berhasil mengumpulkan 50
anak. Dari 50 anak lalu disaring dan
akhirnya menjadi 10 anak. Anak-anak
di Duta Cinta bukan hanya berasal
dari Indonesia saja, ada yang orang
tuanya berasal dari luar, Ibunya dari
Jerman, bapaknya dari Indonesia, dan
sebagainya.
Februari 2014, Titiek mulai
memberikan pelajaran. Pelajaran musik
yang diberikan tidak seperti zaman dulu,
melainkan ditambah suplemen lain
seperti acting, dan dancing. Substansi
liriknya pun tidak berisi cinta mendayu,
melainkan cinta yang lebih universal
seperti cinta kepada Tuhan, kepada
lingkungan, orang tua, dan cinta
Indonesia.
Titiek tidak peduli soal untung
dari menampilkannya. Dia merasa
anak-anak Indonesia sudah kelaparan
dan kehausan untuk menyanyikan lagu
yang memang sesuai dengan hasrat
anak. “Cinta antara persahabatan, cinta
sesama manusia, dan sesuai dengan
umurnya. Mengisi kebutuhan rasa buat
anak itu sendiri” tambah Titiek. Jika
tidak ada halang merintang album ini
akan dirilis pada Januari tahun depan.
Telp: SF (415) 213-7323 | LA (562) 383-2100 | Jakarta (62-21) 4288-6112
Majalah Kabari | 27