menentukan apakah jaringan sehat histology tersebut jinak, normal
atau ganas, sehingga mengurangi kemungkinan menetapnya sel-sel
kanker mikroskopis yang tersisa pada pasien.Selain pengangkatan
tumor primer, operasi seringkali dibutuhkan untuk menghilangkan
secara total, sehingga perlu untuk dipastikan luasnya penyakit dan
apakah telah menyebar ke kelenjar getah bening regional. Stadium
penyakit merupakan penentu utama prognosis dan kebutuhan terapi
adjuvan.
b. Terapi radiasi
Terapi radiasi adalah penggunaan radiasi pengion untuk membunuh
sel kanker dan tumor menyusut. Terapi radiasi dapat diberikan secara
eksternal melalui sinar radioterapi eksternal (EBRT) atau internal
melalui brachytherapy. Efek dari terapi radiasi bersifat lokal dan
terbatas pada daerah yang dirawat. Terapi radiasi melukai atau
menghancurkan sel-sel di daerah yang sedang ditangani dengan
merusak materi genetik mereka, sehingga mustahil bagi sel-sel untuk
terus tumbuh dan membelah. Dengan demikian diharapkan pasien
bisa kembali pulih.
terbentuk. Sebagian besar kemoterapi menggangu pembelahan sel
yang tidak spesifik untuk sel-sel kanker, sehingga juga dapat menyerang
sel-sel normal pada umumnya. Oleh karena itu, kemoterapi memiliki
potensi untuk membahayakan jaringan sehat, terutama jaringan yang
memiliki tingkat regenerasi yang tinggi (misalnya lapisan usus).
d. Terapi sel Target
Terapi target, yang pertama menjadi tersedia pada akhir tahun
1990an, telah memiliki dampak yang signifikan dalam pengobatan
beberapa jenis kanker, dan saat ini menjadi wilayah penelitian yang
sangat aktif. Ini merupakan penggunaan agen khusus untuk protein
yang diregulasi pada sel kanker. Molekul obat yang ditargetkan pada
umumnya menghambat secara khusus, inhibitor domain enzimatik
pada saat sel bermutasi, diekspresikan, atau protein dinyatakan kritis
dalam sel kanker.
e. Imunoterapi
Imunoterapi kanker mengacu pada strategi terapi yang dirancang
untuk merangsang sistem kekebalan pasien untuk memerangi dan
melawan tumor. Metode kontemporer untuk menghasilkan respon
imun terhadap tumor termasuk immunotherapy untuk kanker kandung
kemih, dan penggunaan interferon dan sitokin lain untuk merangsang
respon kekebalan pada karsinoma sel ginjal dan pasien melanoma.
Vaksin untuk menghasilkan respon imun spesifik adalah subjek
penelitian intensif untuk sejumlah tumor, melanoma terutama ganas
dan karsinoma sel ginjal.
(Gambar 3: Terapi radiasi untuk melawan kanker)
f. Terapi hormonal
Pertumbuhan beberapa jenis kanker dapat dihambat dengan
memberikan atau memblokir hormon tertentu. Contoh umum tumor
hormon-sensitif termasuk beberapa jenis kanker payudara dan
prostat. Menghapus atau memblokir estrogen atau testosteron
seringkali merupakan pengobatan tambahan yang penting. Pada
kanker tertentu, pemberian agonis hormon, seperti progestogen
memberikan manfaat yang besar.
c. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan obat (“obat antikanker”)
yang dapat menghancurkan sel-sel kanker. Dalam penggunaan saat
ini, istilah “kemoterapi” biasanya merujuk pada obat sitotoksik yang
mempengaruhi secara cepat dalam pembelahan sel pada umumnya.
Obat kemoterapi mengganggu pembelahan sel dalam berbagai cara,
misalnya dengan duplikasi DNA atau pemisahan kromosom yang baru
g. Angiogenesis inhibitor
Inhibitor angiogenesis mencegah pertumbuhan yang luas pada
pembuluh darah (angiogenesis), sehingga tumor membutuhkan
saturasi darah untuk bertahan hidup. Salah satu masalah utama
dengan obat anti-angiogenesis adalah bahwa banyak faktor
merangsang pertumbuhan pembuluh darah pada sel-sel normal atau
kanker. Obat anti-angiogenesis hanya menargetkan satu faktor,
40 | KabariNews.com
Telpon Indonesia UNLIMITED (Landline) untuk $ 19.95/bulan,
1-800-281-6175 atau [email protected]