Majalah Digital Kabari Vol: 7 September - Oktober 2007 | Page 44

kabari: edukasi Software Anti Pornografi Buatan Mahasiswa UGM M ENJELAJAH ALIAS SURFING DI INTERNET MEMANG MENGASYIKKAN. Bahkan bisa 1985 untuk menciptakan sistem pemblokiran akses ke situs porno. bikin lupa waktu dan bahkan aturan! Aturan? Yup, Internet adalah teknologi yang memungkinkan penggunanya menjelajah seluruh informasi tanpa batas. Tanpa aturan, bebas, bahkan ke situs porno sekalipun! Repotnya, situs-situs itu juga bisa diakses oleh siapapun, bahkan anak di bawah umur (di bawah umur 17 tahun tentu yang dimaksud). Hal inilah yang kemudian mengusik Ahlul Faradish Resha, seorang pemuda kelahiran Payakumbuh 8 Juni Mahasiswa dari Jurusan Elektronika dan Instrumentasi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada angkatan 2003 ini menciptakan software Site Blocker. Software ini fungsinya memblokir semua akses ke situs porno di internet. Terutama bila pengaksesnya masih di bawah umur. Bukan satu atau dua situs saja yang akan terblok, tetapi begitu peringatan “MOHON MAAF situs ini tidak bisa diakses” muncul di monitor, maka seluruh situs porno gagal diakses. Karya ini sebenarnya bekerja dengan sederhana, yakni dengan memanfaatkan sistem operasi komputer itu sendiri. Misalnya Windows 98, Windows XP, Linux atau Mac OS. Biasanya di setiap sistem operasi terdapat sebuah file referensi untuk mengakses situs. Di sinilah Resha “bermain”. Ia dengan cerdiknya mengutak-atik file referensi tersebut dan akhirnya bisa dikunci. Pemblokiran yang dilakukan software ini mencakup seluruh data, gambar dan teks yang 44 | kabari: www.KabariNews.com mengandung informasi negatif, semacam spam bila kita menggunakan e-mail. Nah, seluruh informasi negatif akan dibuang atau ditutup secara otomotis. Pada lomba Remaja Berprestasi yang diadakan Kementerian Riset dan Teknologi, karya Resha ini meraih penghargaan karya terbaik. Pemuda yang juga hobi fisika ini mengungkapkan, “Awalnya ada kegelisahan di dalam diri saya melihat perkembangan dunia IT yang demikian pesat, meski banyak hal positif, tetapi tidak sedikit yang negatif, yaitu mudahnya anak-anak di bawah umur mengaskes situs porno.” Ketika ditanya motivasinya menciptakan software blocker ini. Dengan kerja keras dan motivasi teman-temannya, Resha berhasil merampungkan situs ini kurang dari tiga bulan. Awalnya ia tak ingin mengikutkan karyanya dalam lomba Remaja Berprestasi, namun karena dorongan temantemannya, ia mendaftarkan karyanya tersebut ke Jakarta dan akhirnya juara. Keberhasilan Resha menciptakan software ini boleh dibilang kemajuan bagi dunia IT di Indonesia. Di tengah bertubi-tubinya arus informasi global yang masuk ke ruang berpikir kita, masih ada seorang pemuda cerdas yang memikirkan bagaimana caranya meminimalisasi efek negatif kemajuan teknologi IT. Bagi anda yang ingin mengakses secara gratis software ini, bisa diklik di http://www.ahlul. web.id. (yayat)