Majalah Digital Kabari Edisi 64 - 2012 | Page 45

[amerika] lemak yang berasal dari hewan. Kelaianan Genetik: hiperkolesterol yang disebabkan oleh kelainan genetik yang ditandai dengan kadar kolesterol yang tinggi. Pada umumnya penderita ini memiliki mutasi pada gen yang mengkodekan protein reseptor LDL (Low Density Lipoprotein), yaitu jenis lemak yang berdampak buruk bagi kesehatan, yang diwariskan dalam pola autosom dominan. Gangguan Metabolisme: Kolesterol, Trigliserida dan LDL secara normal bersirkulasi dalam tubuh selama 2,5 hari, ditranfer ke sel hati, dan dicerna. Jika siklus ini tidak berjalan normal atau mengalami gangguan, maka jenis-jenis lemak tersebut akan meningkat kadarnya didalam darah. Dengan peningkatan yang lebih dari normal, maka lemak-lemak darah tersebut bisa berdampak buruk bagi sistem sirkulasi dan pembuluh darah. (Gambar 3: Sirkulasi dan distribusi, serta metabolism lemak di dalam tubuh) PENCEGAHAN DAN PENGOBATANNYA Pengontrolan kadar lemak darah dibutuhkan untuk mencegah efek samping atau akibat sekunder dari kelebihan kadar lemak tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa peningkatan kadar lemak darah yang berlangsung dalam waktu yang kronis, akan mengakibatkan berbagai penyakit kardiovaskular lainnya. Penyakit tersebut berupa: hipertensi (Penyakit tekanan darah tinggi), penyumbatan pembuluh darah arteri dankalau terjadi di jantung disebut Penyakit arteri koroner, demikian pula bisa menyebabkan stroke (penyumbatan dan pecahnya pembuluh darah otak), bahkan sebagai awal tercetusnya Metabolisme Sydrome (berbagai gangguan metabolism tubuh lainnya). Berdasarkan penyebab dislipedemia diatas, maka cara terbaik untuk mencegah adalah: mengontrol diet makanan. Yaitu menkonsumsi makanan yang rendah lemak dan kaya akan serat alamiah, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, tomat, jamur, stroberi dll. Demikian pula meningkatkan aktivitas fisik dan berolah raga secara teratur. Dengan olahraga, akan mengeluarkan kelebihan energy yang tidak dibutuhkan tubuh, demikian pula akan meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein), yaitu lipoprotein tubuh yang sangat besar manfaatnya untuk mencegah atau mengurangi kelebihan lemak yang buruk didalam tubuh. Demikian pula, pengontrolan kadar lemak dapat dilakukan dengan pemberian obat obatan berikut: Niacin (Vitamin B3), Fibrat atau fenofibrat. (Gambar 4: Diet yang dianjurkan untuk pencegahan hiperlipidemia). n Untuk share dan memberi komentar pada artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?38239 Kabari is the only Indonesian Media in the U.S. BARU! Konsultasi Kesehatan Gratis dengan Dr. Ikrar. Klik www.KabariSehat.com that distribute Free Calendars to the Indonesian Communities. Kabari will distribute 10,000 Calendars Nationwide this year. To register your Free Calendar, please click www.LaporanGratis.com/1112. KabariNews.com #64, Jun - Jul 2012 | 45