Majalah Digital Kabari Vol: 6 Agustus - September 2007 | Page 46
kabari: san francisco
Indonesia
Penyambutan
HUT ke-62
di
Amerika
Walaupun jauh dari Tanah Air, warga Indonesia di Amerika tidak mau ketinggalan dalam
hal merayakan 17 Agustusan. Masyarakat dari
berbagai kalangan beramai-ramai bergotong-royong meramaikan acara kemerdekaan Indonesia
di negeri Paman Sam. Dari anak-anak, kawula
muda, bapak-bapak dan ibu-ibu, sampai kakekkakek dan nenek-nenek pun ikut berpartisipasi
dalam acara-acara yang diadakan oleh kantor
Konsulat Indonesia. Lomba menyanyi karaoke,
pertandingan bowling, golf, tenis meja, dan badminton, adalah beberapa kegiatan olahraga dan
perlombaan yang bisa diikuti orang dewasa. Buat
anak kecil lomba-lomba seperti kontes menyanyi
lagu anak-anak, lomba menggambar, lomba
mengarang, dan lomba berjalan sambil membawa kelereng dengan sendok. Akan tetapi, acara
perayaan tujuh belasan yang paling spektakuler di
kota San Francisco adalah Indonesian Day, yang
mengambil tempat di daerah pusat perbelanjaaan
Union Square. Di acara yang gratis ini pengunjung
lokal dan asing bisa menikmati makanan, melihat
dan belanja seni lukis, pakaian, dan kerajinan
tangan Indonesia, dan serangkaian hiburan musik
serta tarian-tarian daerah.
Andi Rahadian, Konsulat Informasi, Sosial dan
Budaya Indonesia untuk kota San Francisco
menuturkan, “Kami mengadakan acara-acara 17
Agustusan ini setiap tahun untuk melayani masyarakat Indonesia yang kangen merayakan HUT
RI seperti di Indonesia. Acara perayaan tujuhbelasan penting sekali diadakan tiap tahun demi
46 | kabari:
mempertahankan hubungan erat sesama masyarakat Indonesia di Amerika.” Pria yang selalu
sibuk dalam acara Indonesian Day ini menambahkan, “Konsep perayaan kemerdekaan Indonesia
di Amerika tidak jauh dengan yang di Indonesia.
Di Indonesia itu kan, kebanyakan para warga
berbondong-bondong mengumpulkan dana dan
meminta kepada kelurahan atau kecamatan untuk
mengadakan acara-acara tertentu seperti panjat
pinang atau balap karung. Nah, di sini juga sama,
masyarakat memberikan saran kepada kita atas
apa yang mereka mau partisipasi, dan kita adalah
tim yang mengorganisasi acara-acara kegiatan
olahraga dan perlombaan ini.”
Lantas, bagaimana dengan pendapat para masyarakat Indonesia tentang perayaan tujuhbelasan
di Amerika?
Nita, 35 tahun dan ibu dari putri tunggal ini, menjawab, “Sudah sepuluh tahun lebih saya sekeluarga dan teman-teman pergi ke acara Indonesian
Day di Union Square untuk nonton pertunjukkan
gratisnya, makan-makannya, dan bertemu dengan
orang-orang Indonesia lainnya. Tiga tahun terkahir
ini para anak-anak dan ibunya serta bapakbapaknya juga ikut menyumbang tarian untuk
memeriahkan acara Indo Day. Lumayan seru dan
cukup bangga bisa membawa nama Indonesia di
depan para penonton yang datang dari berbagai
latar belakang.”
Rica, karyawati bersuamikan seorang pegawai di
KJRI dan juga koreografer grup tari Padi BaRea