Majalah Digital Kabari Edisi 57 - 2011 | Page 29

dan ada senjata terlihat dibawa oleh aparat,” katanya. Menurutnya, mereka terlalu kecil untuk mengalami trauma. “ Saya harus menjaga hati mereka. Karena kalau tetap membawa mereka beribadah, setiap minggu hati mereka akan terluka, “ katanya sambil terisak. “Bagaimana kami dapat mengajari anak soal toleransi dan pluralisme kalau di depan mimbar gereja terdapat aparat yang bersenjata lengkap,” katanya sambil melempar pandang ke aparat yang berjagajaga di sekitar jemaat. Hal itu yang paling berat bagi Diah. Baginya, agak percuma teoriteori kesantunan, saling menghormati dan kebhinekaan suku dan agama diajarkan di sekolah, kalau tiap minggu mereka tak nyaman beribadah. “Terkadang pak Walikota Bogor memimpin para aparat itu berkeliling ketika kami beribadah,” kata Diah. “Apapun yang diajarkan oleh teori di sekolah, akan patah jika anak terus menerus melihat ketidak-adilan ini,” katanya. Karena itu dia tak lagi mengajak anaknya untuk beribadah pada hari minggu. Ingin beli Office Supplies murah meriah? Order Online di www.KabariStore.com “Kami memang takut, tapi kami berusaha bertahan. Kami tak tahu perjalanannya akan seperti apa. Pada suatu saat pasti ada sesuatu yang terang untuk kami. Itu yang kami yakini, ” katanya sambil menerawang. Peribadatan di trotoar gereja kini tak boleh lagi dilakukan. Ibadah kadang berpindah ke rumah warga. “Kami yakin nanti ada yang tergerak hatinya. Kami beribadah di tempat kami sendiri, bukan tempat lain,” katanya. Diah mungkin hanya satu contoh dari jemaat yang merasa papa. Satu diantara 300 jemaat GKI Taman Yasmin yang tak lelah bersuara tentang ketidak adilan yang mereka terima. Mereka tak boleh beribadah di tempat sendiri. Mereka memiliki rumah tapi seakan tak boleh menempati rumah hasil jerih payah mereka. Padahal tak kurang kalangan DPR, tokoh agama, organisasi Islam, pihak swasta dalam dan luar negeri telah mendukung gereja ini. Jemaat GKI Yasmin memang tak lelah berdoa bagi mereka yang memberikan keadilan dan ketidakadilan sekaligus. Mereka tetap berkeyakinan, bahwa pada suatu saat keadilan akan berpihak pada mereka. Pasti ada terang. q (Indah) Untuk Nonton video dan beri komentar pada artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37528 Ingin diumumkan kapan Majalah Kabari tiba? Kabari akan TWEET ke www.Twitter.com/IkutKabari. Silakan follow IkutKabari di Twitter KabariNews.com #57, Nov - Des 2011 | 29