[indonesia]
mendarat (landing) Namun, beberapa pilot paralayang memakai bukit sebagai
tempat terbang dan pantai sebagai tempat mendarat. Bila seorang pilot
paralayang memutuskan untuk mendarat di pantai, maka dia harus memakai
sepeda motor untuk kembali naik ke bukit. Panjang launching ramp (tempat
terbang) bukit ini kurang lebih 50 meter.
Hembusan angin yang tetap juga merupakan pertimbangan suatu tempat bisa
dipakai untuk landasan terbang. Bukit Timbis, walau berketinggian 80 meter
dari permukaan laut, merupakan daerah paling tinggi dibanding sekitarnya.
Tebingnya cukup tajam dan disapu angin dari laut. Karena itu, sepanjang waktu
terjadi turbulance yang mendorong paralayang atau gantole terangkat ke udara.
Menurut salah satu pilot paralayang berlisensi internasional, IGP Bimaputra,
olahraga ini memerlukan angin dengan kecepatan ideal, 25 km per jam. “Minimal
10 km perjam bisa terbang, meski tak diharapkan bisa lama,” katanya.
Timbis memenuhi semua persyaratan ini
Sekilas, paralayang adalah olahraga yang cukup mahal. Untuk alat berupa
payung dan harnes (penyangga tubuh) saja, pecinta paralayang harus
mengeluarkan biaya puluhan juta rupiah. “Namun jangan salah, olahraga ini
hanya memerlukan angin dan thermal (panas dari bumi) untuk menerbangkan
payung,” kata Bima. Bandingkan dengan olahraga terjun payung atau paramotor
yang memerlukan biaya tambahan untuk bahan bakar dan pesawat pengangkut.
Dari suku katanya paralayang adalah sejenis alat angkut untuk terbang dengan
menggunakan parasut sebagai sayap dan benang nilon dengan kekuatan
tertentu sebagai penggantungnya. Penyangga tubuh (harnes) dipakai untuk
tempat duduk. Biasanya ada tiga ukuran kekuatan. Mirip ukuran pakaian S,M,& L
(small, medium & large)
Harnes ini pun punya banyak fungsi. Yang utama adalah tempat kemudi. Kedua
sebagai pembungkus payung dan ketiga sebagai tempat payung cadangan
darurat. Sedang keempat adalah untuk membawa ekstra pemberat kalau angin
agak kencang. Fungsi lain juga sebagai tempat pengaman cadangan yang
disebut kantong udara. Kantong ini dari punggung harnes sampai ke bagian
bawah. Harnes utama juga merupakan pemegang harnes tambahan. Harnes
tambahan ini biasanya dipakai untuk mengangkut penumpang atau tandem.
Timbis banyak dikunjungi turis mancanegara pada bulan Agustus hingga bulan
Desember. Puncak kepopuleran pantai Timbis adalah saat dipakai untuk acara
Asian Beach Games tahun 2008. Diikuti oleh 42 negara-negara Asia. Dari
18 cabang olah raga yang dipertandingkan, salah satunya adalah olahraga
Paralayang ini.
Saat itu juga, Museum Rekor Indonesia (MURI) mencatat rekor terbang 88
penerbang paralayang pada tanggal 8 bulan 8 tahun 2008. Mereka terbang
Kabari Podcast
IKUT www.KabariNews.com
bersamaan dan membentuk formasi tertentu. Prestasi lain
juga dilakukan dua orang penerbang, dr Elisa Manueke
dan Ahmad Sujaki juga berhasil memecahkan rekor
MURI berparalayang terlama, yait ԁ͕