Majalah Digital Kabari Edisi 51 - 2011 | Page 42

khusus Terorisme di Indonesia Bergeser ke Isu Lokal P erang panjang melawan terorisme belum tuntas. Osama tewas, tapi ideologi yang dia tanamkan belumlah lumpuh. Banyak pewaris ideologi kekerasan itu. Apalagi jika akar masalah terorisme seperti kemiskinan, ketidakadilan, tak juga berhasil diatasi. Kondisi itu tetap akan memicu kekerasan. Apa yang dilakukan Amerika Serikat dan rakyatnya setelah tewasnya Osama menimbulkan kekhawatiran akan maraknya aksi balas dendam oleh pengikut dan simpatisan Osama. Ada dua hal yang membuat masyarakat Islam mengurangi simpati pasca tewasnya Osama. Pertama, perlakuan terhadap jasad Osama yang tak sesuai syariat Islam. Menurut sebagian besar umat Islam dunia, setelah dimandikan dan disalatkan, jenazah tersebut harus dimakamkan sesuai tata cara Islam. Di Indonesia, setelah tewas, jasad Dr Azahari, Noordin M Top dan Dulmatin diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. Begitu pula dengan teroris yang dihukum mati seperti Imam Samudera dan Amrozi. Pemakaman mereka tetap diselenggarakan sesuai tata cara Islam. Kedua, reaksi sebagian rakyat AS yang menampakkan suka cita atas tewasnya Osama, yang ditayangkan di layar kaca dan ditonton jutaan pasang mata. Sikap seperti itu dapat menimbulkan antipati dan memancing aksi balas dendam. Pertanyaan besar sekarang adalah, “Makin amankah dunia dari terorisme dan kekerasa