[indonesia]
serbaserbi
BATIK SUMBERJAMBE,
BATIK SEDERHANA
YANG DAPAT MEMBUAT CANTIK
Jember, Mirfano mengatakan, masyarakat luas belum mengenal batik
khas Jember karena masih banyak warga setempat yang enggan
menggunakan batik lokal ini. Sehingga motif ini kurang dikenal di
tingkat lokal, nasional dan internasional.
Tapi, ia optimistis dengan promosi yang dilakukan secara serentak
oleh masyarakat Jember. Yaitu menggunakan batik lokal dalam acara
resmi di luar daerah Jember maka secara tidak langsung warga
Jember ikut mempromosikan batik yang memiliki motif tembakau
tersebut.
D
unia melalui UNESCO sudah mengakui batik
Indonesia sebagai budaya tak-benda, sehingga
pengakuan tersebut membuat bangga
masyarakat Indonesia yang sudah turun-temurun
membuat batik. Pengakuan tersebut akhirnya membuat banyak
daerah memunculkan corak batiknya. Bila batik Pekalongan, Solo,
Yogyakarta dan Madura sudah banyak dikenal masyarakat Indonesia
dan dunia, namun belum untuk daerah lain.
Seperti yang dilakukan Mawardi, seorang perajin batik asal Desa
Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jatim.
Selama beberapa tahun ini, ia mencoba mempertahankan motif
daun tembakau sebagai pakem batik Jember. Lebih dikenal dengan
batik Sumberjambe. “Jember merupakan produsen tembakau,
sehingga saya sebagai perajin batik di kabupaten ini berusaha
mempertahankan motif tembakau sebagai motif batik khas Jember,”
kata Mawardi yang sudah menyukai batik sejak kecil.
Sederhana
Belum dikenalnya batik jember dan pangsa pasar yang masih sulit,
membuat sejumlah pihak khawatir . Karena motif ini terkesan terlalu
sederhana dan kurang diminati. Pejabat Dinas Koperasi dan UKM
Lebih dari 70 Laporan Gratis tentang Bisnis, Real Estate,
Asuransi, Kesehatan...plus.... di www.LaporanGratis.com
56 | KabariNews.com
Selain promosi yang kurang, pemerintah daerah juga kesulitan
mendorong pertumbuhan ekonomi di bidang industri batik. Sejauh
ini, teknologi untuk membatik di daerah ini masih sangat sederhana,
sehingga belum memenuhi standard yang layak untuk bersaing di
pasar tingkat nasional dan internasional.
Menurut Subaidi, Kepala Bidang Industri, Departemen Perdagangan
dan Perindustrian, saat ini, ada tiga kelompok industri rumah tangga
yang mengembangkan usaha batik. Mereka memiliki puluhan buruh
pembatik yang berasal dari warga desa setempat.
Untuk mempromosikan batik itu, lanjut dia, pihaknya selalu
berpartisipasi dalam pameran batik di tingkat lokal dan nasional untuk
mengenalkan batik Jember kepada masyarakat luas. “Beberapa
kali kami ikut pameran produk Indonesia, minat warga luar kota ini
terhadap batik yang bermotif daun tembakau cukup besar,” katanya.
Kendati motif daun tembakau menjadi ciri khas batik Jember,
pihak pemerintah daerah setempat belum memiliki keinginan untuk
mematenkan motif tembakau sebagai motif batik khas Jember. “Kami
pikir tidak perlu mematenkan motif daun tembakau sebagai motif khas
Jember, karena batik secara umum sudah ditetapkan sebagai budaya
Indonesia oleh UNESCO,” katanya.
Saat ini, mereka sudah memiliki sebuah gerai di kawasan wisata
Bali, sebagai upaya mengenalkan batik Jember kepada warga
negara asing yang sedang berlibur di Pulau Dewata. Selain itu juga
melakukan kerjasama dengan beberapa toko kerajinan di Amerika
Serikat , Belanda, Jerman, Australia dan India untuk memasarkan
batik dengan dominasi motif tembakau.
Sejumlah negara tersebut terkadang mengirim pola motif batik yang
Multi Media Ikut www.KabariNews.com dan Majalah Kabari (Printed & Digital),
Kabari is the only Indonesian Magazine in the U.S. that integrate Video, Article Number, Podcast, Facebook and Twitter.