rumah-rumah dan bertemu orang tua anak-anak binaan mereka.
“Bahasa sederhana kepada para orangtua adalah kami memberikan
les kepada anak-anak mereka. Semacam pelajaran tambahan,” kata
Hanafi. Tak semua orangtua dengan mudah melepas anaknya les.
Orangtua Yuni umpamanya. Dia meminta satu orang dari LSM
lokal itu untuk menjemput dan mengantar anaknya. Bukan masalah
fasilitas. Tapi soal kepercayaan melepas anaknya. Anak gadis
seumur Yuni di desa itu umumnya sudah dijodohkan dengan pemuda
kenalan orangtua. Setahun atau dua tahun kemudian, kala gadis
berumur 13-14 tahun, mereka dinikahkan. Kakak Yuni yang laki-laki
sudah menjadi buruh tembakau sejak 4 tahun lalu. Sedang kakak
perempuannya, sudah menikah setahun lalu, saat umurnya 15 tahun.
Kepada Hanafi, Yuni kerap mengeluh lelah. “Dia sering mengaku
kelelahan. Ba