Majalah Digital Kabari Edisi 50 - 2011 | Page 42

rumah-rumah dan bertemu orang tua anak-anak binaan mereka. “Bahasa sederhana kepada para orangtua adalah kami memberikan les kepada anak-anak mereka. Semacam pelajaran tambahan,” kata Hanafi. Tak semua orangtua dengan mudah melepas anaknya les. Orangtua Yuni umpamanya. Dia meminta satu orang dari LSM lokal itu untuk menjemput dan mengantar anaknya. Bukan masalah fasilitas. Tapi soal kepercayaan melepas anaknya. Anak gadis seumur Yuni di desa itu umumnya sudah dijodohkan dengan pemuda kenalan orangtua. Setahun atau dua tahun kemudian, kala gadis berumur 13-14 tahun, mereka dinikahkan. Kakak Yuni yang laki-laki sudah menjadi buruh tembakau sejak 4 tahun lalu. Sedang kakak perempuannya, sudah menikah setahun lalu, saat umurnya 15 tahun. Kepada Hanafi, Yuni kerap mengeluh lelah. “Dia sering mengaku kelelahan. Ba