Majalah Digital Kabari Edisi 50 - 2011 | Page 12

[indonesia] CO2 dalam setahun. Kedua: Berusaha untuk membatasi emisi karbon dioksida! Negara maju dan berkembang memang harus mulai mencari sumber-sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2, seperti tenaga matahari, air, angin, nuklir, dan lain-lain. Bila terpaksa harus menggunakan bahan bakar fosil (yang mana akan menghasilkan emisi CO2), menggunakannya dengan bijak dan efisien. Indonesia termasuk negara yang banyak menggunakan bahan bakar fosil (minyak, batubara) untuk pembangkit listriknya. Mematikan peralatan listrik ketika tidak digunakan, menggunakan lampu hemat energi, dan panel surya sebagai energi alternatif adalah solusi yang realistis. Ketiga: Menanam lebih banyak pohon! Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringannya. Tetapi setelah mati mereka akan melepaskan kembali CO2 ke udara. Lingkungan dengan banyak tanaman akan mengikat CO2 dengan baik. Jika tidak, maka karbon yang sudah tersimpan dalam tanaman akan kembali terlepas ke atmosfer sebagai CO2. Peneliti dari Louisiana Tech University menemukan, bahwa setiap pepohonan hijau dapat menangkap karbon yang cukup untuk mengimbangi emisi yang dihasilkan dari mengendarai sebuah mobil selama setahun. Sebuah studi di Amerika Serikat juga menunjukkan, bahwa penanaman 95 ribu pohon yang dilakukan di dua kota kecil di Chicago, memberikan udara yang lebih bersih dan menghemat biaya yang berhubungan dengan pemanasan dan pendinginan udara sebesar lebih dari US$ 38 juta dalam 30 tahun ke depan. Keempat: Daur ulang (recycle) dan gunakan ulang (reuse) kalkulasi yang dilakukan di California menunjukkan, bahwa apabila proses daur ulang dapat diterapkan hingga di tingkat negara bagian California, maka energi yang dihemat cukup untuk memberikan suplai energi bagi 1,4 juta rumah, mengurangi 27.047 ton polusi air, menyelamatkan 14 juta pohon, dan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga setara dengan 3,8 juta mobil! Ngidam Makanan & Bumbu Indonesia tapi jauh dari Toko Indonesia? www.KabariStore.com 12 | KabariNews.com Kelima: Menggunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon. Penelitian yang dilakukan Universitas Chicago menunjukkan, bahwa beralih dari mobil konvensional ke mobil hibrida seperti Toyota Prius dapat menghemat 1 ton emisi per tahun. Mengonsumsi makanan produk lokal akan mengurangi emisi dalam jumlah yang cukup signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Iowa State University pada tahun 2003 menemukan, bahwa makanan non-lokal rata-rata menempuh jarak 1.494 mil sebelum dikonsumsi. Coba bandingkan dengan makanan lokal yang hanya menempuh jarak 56 mil. Betapa banyak emisi karbon yang dapat dihemat dengan perbedaan 1.438 mil tersebut. Sepeda adalah alternatif bagi alat transportasi. Selain menghemat banyak energi, bersepeda juga merupakan olah raga yang menyehatkan. “Saya berusaha untuk menggunakan sepeda untuk pergi ke tempat kerja sesering yang saya bisa untuk menghemat energi.” Kata Margot Wallstrom, Wakil Presiden dari Komisi Uni Eropa. Dari keseluruhan hal di atas, terpenting adalah keinginan dan motivasi kita sendiri untuk berubah dan memikirkan kelangsungan lingkungan yang baik untuk keturunan kita. Slogan-slogan menghentikan global warming tidak akan berarti jika hanya menjadi bahan bacaan tanpa tindakan yang nyata. Kita harus benar-benar mulai mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita mungkin tak perlu menunggu orang lain melakukannya. Bila tak ada pih