Majalah Digital Kabari Vol: 29 Juli - Agustus 2009 | Page 30
kabari: kesehatan
Diasuh oleh: dr. Taruna Ikrar, MD., MS., PhD
(University of California, School of Medicine, Irvine, USA)
1. Apakah Cardiac Arrest itu?
Jantung memiliki sistem hantaran listrik
yang mengontrol irama dan denyut
jantung. Jika tejadi gangguan pada
sistem hantaran listrik jantung, dapat
menimbulkan abnormalitas irama jantung
yang disebut arrhythmias. Arrhythmia,bisa
berupa; jantung berdenyut terlalu cepat,
bisa juga terlalu lambat, atau bahkan
berhenti berdenyut. Berhentinya jantung
berdenyut secara tiba-tiba disebut cardiac
arrest. (gambar 1: Jantung dan gambaran
EKG, sumber AHA)
Ada banyak kemungkinan penyebab
cardiac arrest. Misalnya, penyakit
jantung koroner, kelemahan jantung,
kelainan aliran listrik jantung, bahkan
ada yang belum diketahui penyebabnya.
Jika cardiac arrest terjadi, dan tanpa
pertolongan, dapat menyebabkan
kematian penderita dalam beberapa
menit.
2. Apakah sama dengan perhentian
jantung Serangan jantung atau “angin
duduk” seperti sebutan penyakit dalam
khazanah tradisional di Indonesia?
Cardiac arrest; sedikit berbeda dengan
classified
30 | kabari:
CARDIAC ARREST
Penyebab dan Pertolongan Pertama
Untuk Menyelamatkan Jiwa Penderita
istilah kejang jantung (angin duduk;
menurut istilah tradisional). Angin duduk
dalam istilah tersebut lebih didefenisikan
dengan gejala penyakit jantung koroner,
yang berupa gejala; dada terasa nyeri,
seperti ditindih batu besar, sehingga tidak
bisa bernapas, keringat dingin, bahkan
mual dan muntah. (Penyakit jantung
iskemik ini disebabkab berkurangnya
pasokan oksigen dan menurunnya aliran
darah ke otot jantung).
3. Apakah yang menjadi pemicu utama
Cardiac Arrest?
Pemicu umum cardiac arrest yang
menyebabkan kematian mendadak
adalah penyakit jantung koroner, demikian
pula sebagian besar diakibatkan terjadi
loncatan listrik pada impuls jantung
sehingga denyutan jantung menjadi
sangat cepat (ventricular tachycardia)
atau terjadi kesemrawutan denyut jantung
(ventricular fibrilasi) bahkan bisa terjadi
keduanya. Denyutan yang luar biasa ini
dapat menyebabkan jantung berhenti
mendadak. Penyebab lainnya dapat
terjadi sebaliknya yaitu perlambatan
denyut jantung (bradycardia) yang
diakibatkan oleh penyakit kronis hati,
kegagalan pernapasan, dan keracunan
obat (Intoksikasi), serta idiopatik.
4. Bagaimana pertolongannya?
Kematian otak permanen hanya dalam
beberapa saat setelah seseorang
pengalamani henti jantung. Perhentian
jantung dapat di-recovery jika orang
tersebut mendapat pertolongan dirawat
dalam beberapa menit pertama dengan
bantuan Automatic External Defibrillation
(AED) yaitu dengan bantuan sengatan
listrik ke jantung untuk memulihkan denyut
jantung (Proses ini disebut defibrillation).
Korban jatuh dapat dikurangi sekitar 7
sampai dengan 10 persen setiap menit,
dibanding tanpa bantuan defibrillation
dan CPR. Sehingga ini menyedarkan kita
pentingnya 10 menit pertama serangan.
Diperkirakan lebih dari 95 persen dari
cardiac arrest diakhiri dengan korban
meninggal dunia sebelum sampai di
rumah sakit. Di kota-kota yang memiliki
fasilitas defibrillation yang diberikan
bantuan dalam waktu 5 sampai 7 menit
pertama serangan, dapat meningkatkan
harapan hidup sekitar 30-45 persen.
Dengan melakukan CPR (Cardiac
Pulmonary Resuscitation) dini dan
dikombinasikan dengan bantuan
defibrillation (AEDs) akan sangat
menolong. Jika Anda mendapatkan kasus
seperti ini secepatnya panggil 911 dan
Gratis Iklan Baris untuk Jual/Beli Barang?
Klik Classified di www.KabariNews.com
www.KabariNews.com