Majalah Digital Kabari Vol: 2 April - Mei 2007 | Page 56

kabari: sanasini EASTER Bunny? Makanan apakah gerangan itu? Buat telinga Indonesia, barangkali “bunny” adalah kata yang sedikit asing. Bisa jadi istilah “Playboy Bunny”, gadis-gadis sampul, lebih melekat di kepala orang Indonesia. Apalagi dengan kontroversi penerbitan majalah khusus dewasa itu di Indonesia belakangan ini. Singkatnya, bunny adalah kelinci, binatang peliharaan yang di Indonesia seringkali dibikin sate. Lalu, apa kaitannya dengan Easter atau Paskah? Sejumlah pertanyaan menggantung ini segera terjawab, begitu orang Indonesia tinggal dan mau memahami tradisi hari raya di Amerika Serikat (AS) ini. Hari raya Paskah biasanya dirayakan pada musim semi oleh umat Nasrani di seluruh dunia. Dalam keyakinan Kristiani, Paskah dirayakan untuk memaknai hidupnya Kristus setelah wafat di salib pada Jumat Agung (Good Friday). Menurut sejarah, orangorang Romawi mempercayai bahwa semua sumber kehidupan berasal dari telur. Telur melambangkan kelahiran dan lahir baru. Umat Kristiani memandang telur sebagai asal muasal kehidupan dan menghubungkannya dengan kebangkitan Kristus dari kubur. Telur inilah yang umumnya dikaitankan dengan perayaan Paskah di Indonesia. Karena itu, tidaklah mengherankan, apabila acara menghias dan mencari telur adalah kegiatan yang populer di berbagai sekolah minggu dan gereja di Tanah Air. Selain telur, kelinci dipakai juga dalam perayaan Paskah untuk simbolisasi adanya kesuburan atau kehidupan. Kemungkinan besar, binatang peliharaan yang lucu ini dianggap yang paling tepat, karena beranakpinak dalam jumlah besar di musim semi. Bahkan, menurut 56 tradisi mitos Anglo-Saxon, diyakini bahkan dewi kesuburan, Ostara mengganti binatang kesayangannya, dari burung ke kelinci, demi menghibur anak-anak kecil. Kelinci-kelinci itu biasanya ditempatkan berdampingan dengan telur-telur hias yang berbaur dengan rumput-rumputan kertas di dalam keranjang. Sesuai tradisi, Easter Bunny biasanya meninggalkan keranjang yang berisi berbagai treat, seperti telur hias, permen dan coklat untuk anak-anak yang bertabiat baik di waktu pagi di hari Paskah. Lain Indonesia, lain di AS. Easter agaknya sudah menjadi salah satu hari raya yang populer di Amerika Serikat. Tidak terbatas di kalangan Nasrani saja. Acara berburu telur (egg hunting) dan menghias telur umumnya dilakukan banyak anak di AS di musim Paskah, kadang di sekolah umum. Tentu saja, banyak keluarga dibuat sibuk karenanya. Untuk menghindari banyaknya telur pecah dan buang-buang telur, anak-anak di AS biasanya berburu telur plastik warna-warni yang di dalamnya berisi permen atau coklat. Selain itu, orang-orang di AS seringkali berbagi perhatian dengan memberikan hadiah Easter Bunny, baik itu berupa boneka (plush animal) atau permen atau coklat. Berbicara soal coklat, banyak toko eceran di seluruh AS berusaha keras merayu pembeli merogoh kantong berbelanja coklat menjelang Paskah. Bentuk coklat yang ditawarkan berbagai citarasa dan bentuk. Rasanya beraneka dari coklat orisinil, coklat putih susu sampai coklat hitam. Bentuk yang umum di saat Easter adalah telur dan bunny. Salah satu pembuat coklat yang secara unik menawarkan produknya di AS adalah Lindt, produsen coklat asal Swiss. Kabarnya, Lindt memiliki pabrik berlahan luas di New Hampshire. Dan banyak pekerja asal Indonesia yang bekerja di sana. kabari cukup beruntung karena berhasil mendapati mobil unik “Lindtgoldbunny” yang sedang berpromosi coklat di San Francisco. Mobil keemasan berbentuk kelinci dan dikendarai satu orang ini dapat ditemui di beberapa kota besar di daratan AS menjelang Paskah dan membagikan coklat gratis “goldbunny” untuk umum. Dengan atau tanpa coklat, Happy Easter!(pitamagenta)