Majalah Digital Kabari Vol: 2 April - Mei 2007 | Page 40
HARAJUKU style, apa sih itu? Bagi yang awam terhadap dunia mode,
tentu kata harajuku hanya mungkin dikaitkan dengan Jepang. Tapi
apa sebenarnya Harajuku Style itu? Harajuku sebenarnya adalah suatu
kawasan, tepatnya jalan, mungkin semacam Malioboro di Yogyakarta atau
Thamrin-Sudirman di Jakarta. Kawasan itu berada di distrik di Shibuya,
Tokyo, Jepang sana.
Di kawasan ini dikenal sebagai tempat nongkrongnya
anak muda –di Jakarta disebut anak gaul- yang tentu
sekaligus tenpat ajang pamer mode pakaian terbaru. Itu
awalnya. Namun dalam perkembangannya, di Harajuku
muncul gaya berpakaian yang boleh dibilang posmo.
Gak nyambung alias gak “matching” (lagi-lagi kata anak
muda Jakarta), misalnya antara baju dan celana, rok
dan gaun, sepatu dan model rambut dan seterusnya.
Juga warnanya, dan tentu bisa dikembangkan ke warna
sepatu, warna rambut dan seterusnya.
Nah, gaya inilah yang kemudian berkembang sendiri
menjadi “merek” dan bahkan kemudian menjadi
semacam trend setter. Harajuku. Gaya posmo yang
seringkali “tabrakan” dianggap menjadi seni tersendiri
dan bahkan akhirnya menduni. Tak terkecuali di Jakarta.
Pernah dengar grup penyanyi “Ratu” yang saat ini lagi
pecah berantakan dan sempat ngetop lewat lagunya
TTM alias Teman Tapi Mesra dan Lelaki Buaya Darat?
Di Jakarta, Ratu dikenal sering mengenakan kostum
Harajuku. Personal Ratu, Maia Ahmad dan Mulan Kwon
memang sering tampil “aneh”, misalnya mengenakan
rok mini dipadukan dengan celana ketat sedengkul,
stocking bolong-bolong dan ditambah rambut yang
dicat warna-warni.
Tentu bukan hanya Ratu, di Jakarta banyak juga anak
muda yang tak segan dan tak malu ber-harajuku. Oh ya,
Harajuku bisa juga disebut Japanese Style dan juga bisa
diidentikkan dengan gaya gothic. Style dengan corak
40
serba hitam bagai hantu (boleh juga disebut bak nenek
sihir) ini memang dipadugayakan dengan Harajuku dan
masih ditambahkan dengan aksesoris dan gaya rambut
asimetris yang mencerminkan dandanan fashion anak
muda Jepang.
Nah, gaya ini memang sedang tren di Jakarta saat
ini. Para Harajuku-ers ini bisa dilihat di pusat-pusat
perbelanjaan di Jakarta. “Menurut gue, Harajuku itu
aneh, heboh, warna-warni berbau-bau gothic yang
serba hitam. Pokoknya bebas banget deh,” tutur Icha
(21) mahasiswi desain Universitas Trisakti, di Jakarta.
Harajuku sendiri tidak hanya dilalukan perempuan tetapi
berlaku juga untuk laki-laki. Namun memang mayoritas
Harajuku dilakukan anak muda perempuan. Sampai ada
yang berpandangan (di Jepang), Harajuku dilakukan
mereka (perempuan muda belia) yang tidak diterima
oleh keluarganya, walau pun ini belum tentu benar.
Yang jelas Harajuku memang lekat dengan Jepang,
seperti pengakuan Rio, mahasiswa Universitas Al Azhar,
Jakarta. “Harajuku Jepang banget, keren memang
gayanya, tapi anak muda di sini kayaknya masih dibatasi
sama peraturan dalam cara berpakaian,” katanya.
Artis top papan atas Indonesia, Agnes Monica juga
dikenal suka ber-Harajuku. “Aku seneng banget sama
style Jepang apalagi street fashionnya, tapi nggak
harus ke Jepang juga sih. Paling titip sama temen kalau
lagi pas ke sana atau aku pakai desainer sendiri,” kata
Agnes. (kiki)