14
FILM
“Kalau kita laki-laki Kartini itu adalah perempuan yang kita cintai, semestinya yang
kita cintai yaitu ibu kita, adik kita, istri kita, dan pacar kita, itulah Kartini sebetulnya
di era sekarang,”
“Sekarang orang bisa menggunakan nama perempuan
dengan gampang. Misalnya Sri Mulyani, orang tau bahwa
beliau adalah seorang Menteri Keuangan, dan Susi
Pudjiastuti adalah Menteri Kelautan,” jelas Hanung.
Namun, Kartini berbeda dengan wanita ningrat
zaman itu. Ia ingin dipanggil hanya dengan nama tanpa
gelar yang mengikutinya. “Panggil aku Kartini saja tanpa
perlu embel-embel yang lain, misi dari film ini sebenarnya
itu, dan pesannya sekarang yaitu Kartini adalah kita”
tegas Hanung.
Dikatakan Hanung, Kartini adalah pemberontak.
Namun, pemberontak dalam arti positif. Pemberontak
untuk kaumnya. Ketika timbul sesuatu yang mengekang
kebebasan perempuan, maka Kartini akan memberontak.
Pemberontakan kartini bukan hanya emosional, namun
pemberontakan yang bersifat intelektual.
Kartini memberontak, bukan karena ingin bebas
tanpa adanya aturan. Pada dasarnya Kartini ingin
mengembalikan harkat perempuan pada kehendaknya
sebagai perempuan yang mandiri.
“Perempuan tetap pada nature-nya mengandung,
melahirkan, menyusui, menstruasi. Empat hal itu tidak
bisa ditinggalkan, tetapi hal-hal yang sifatnya diluar itu,
itu menjadi hak perempuan yaitu pendidikan,” terang
Hanung,
Jika perempuan tidak mengenyam pendidikan,
bagaimana seorang ibu bisa mendidik anaknya. Karena
itu, menurut Hanung, perempuan harus pintar, dan
memiliki wawasan. Agar bisa menjadi penolong yang
sepadan bagi suami.
“Jadi perempuan harus lebih pintar dari suaminya,
sebetulnya untuk mengimbangi suaminya bukan
untuk ngakali suaminya,” tegas Hanung.
Meski demikian, perempuan juga harus memiliki
kemandirian, dan keterampilan. Tidak hanya terampil
memasak saja, namun terampil dalam segala hal. “Misalnya
terampil dalam bidang bisnis, terampil dalam hal mencari
uang, terampil membuat sesuatu, terampil membuat
film, terampil melukis, terampil menulis. Whatever yang
penting perempuan itu terampil. Buat apa? Untuk
membantu perekonomian suaminya,” katanya.
Film Kartini diharapakan bisa menjadi inspirasi
bagi semua kalangan, baik laki-laki maupun
perempuan. (Kabari1008)
untuk SHARE Artikel ini
klik www.Kabarinews.com/92707
Kabari
Kabari
® California
California Media
Media International,
International, Inc
Inc DBA
DBA Kabari
Kabari
®