Majalah Digital Kabari Edisi 122 - 2017 | Page 11

COVER STORY 11 Tapi saat yang sama belum merata karena sekarang anak umur 15 tahun dipaksa menikah di Rembang saat ini karena memang adat. Sudah maju tapi belum merata. Alhamdulilah kita udah bisa berkarir bisa apa saja. Cuma masih juga ada yang kena pelecehan seksual, jadi kita tetap harus mengedukasi masyarakat untuk kesetaraan gender  itu memang terus dilaksanakan,” terang Dian yang merampungkan studi S2 Magister Management, Universitas Indonesia dengan presidekat cum laude. TANTANGAN Bukan perkara mudah dalam memerankan tokoh Kartini bagi Dian. Karena ia harus memotret kehidupan Kartini puluhan tahun silam. Dimulai saat Kartini dipingit hingga perjuangannya menuntut kesetaraan hak perempuan dan kaum miskin dalam mengejar pendidikan. Pemeran Daya dalam film Pasir Berbisik ini mengaku tantangan terbesar dalam memerankan sosok Kartini adalah mempelajari bahasa Belanda dan bahasa Jawa. “Yang paling susah adalah bahasa Belandanya karena di sini banyak berkomunikasi sama orang Belanda. Saat kita akting bahasa Belanda kita harus ngerti artinya,” aku Dian. Banyak pembelajaran dari kisah Kartini yang sangat inpiratif baginya. Salah satunya penguasaan bahasa Jawa yang lebih baik. “Mungkin saat itu yah, pas waktu syuting pengaruh  banget  yang masih ke bawa sampai sekarang adalah saya jadi lebih ngerti bahasa Jawa, saya lebih luwes bahasa Jawa Ngoko, saya bisa ngomong sama pegawai rumah tangga saya pakai bahasa Jawa,” katanya tersenyum. (Kabari1006) dok. Legacy Pictures Kabarinews.com Kabari