Majalah Digital Kabari Edisi 120 - 2017 | Page 19

untuk SHARE Artikel ini klik www . Kabarinews . com / 90613
UTAMA
untuk mencalonkan Agus sebagai Calon Gubernur Jakarta . Menggandeng PPP , PKB dan PAN , keempat partai ini mengajukan pasangan Agus Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta .
Paslon ini mengusung jargon kampanye ‘ Jakarta untuk Rakyat ’. Bagi Paslon nomor urut satu ini , Jakarta adalah sebuah ruang dan sistem kehidupan yang harus menjadi rumah yang aman dan nyaman serta menyejahterakan seluruh warganya . Baginya 5 tahun ke depan Jakarta sebagai kota yang maju , unggul , dan modern tetapi tetap humanis dan juga mengakar pada jati diri bangsa Indonesia .
Dalam mengelola , menata dan membangun Jakarta , rakyat Jakarta secara keseluruhan tidak hanya menjadi obyek tetapi juga menjadi subyek . Inilah hakikat dari demokrasi , dan ini pula hakikat dari paradigma yang inkusif dan partisipasif . “ Saya akan menjadi yang terdepan untuk bersama-sama rakyat membangun Jakarta yang kita idam-idamkan . Untuk mewujudkan itu semua , kita harus membangun birokrasi yang capable , transparan , akuntable , dan juga responsif , sehingga kita dapat mengatasi dan menyelesaikan berbagai permasalahan akut di ibu kota saat ini . Khususnya yang terkait dengan kepadatan penduduk dengan berbagai implikasinya , termasuk kebutuhan akan lahan hunian , kebutuhan transportasi umum , pendidikan , kesehatan maupun layanan publik lainnya ,” papar Agus saat menyampaikan visi misi pada acara Debat Publik Pilgub DKI di Hotel Bidakara , Jakarta , ( 27 / 1 ).
Karena itu , menurutnya harus menghadirkan birokrasi yang berintegritas dan handal sehingga diharapkannya akan dapat menjalankan pemerintahan dengan baik dan dapat membangun Jakarta dengan efektif dan pastinya melayani publik Jakarta dengan berkualitas .
Program lain yang ingin Agus wujudkan jika terpilih sebagai DKI 1 adalah mengenai kulitas hidup di Jakarta . Agus memaparkan mengenai potret buram Jakarta . Salah satunya adalah gizi buruk anak . DKI Jakarta merupakan peringkat lima terburuk di Indonesia bahkan di bawah Papua Barat yang APBD-nya 1 / 10 dari Jakarta .
Selain gizi buruk , Agus juga menyoroti angka kekerasan pada perempuan dan anak yang masuk dalam deretan tertinggi di Indonesia . “ Kasus pelecehan seksual trennya meningkat , setiap dua setengah jam ada satu perempuan yang mengalami kekerasan ,” paparnya saat
19
Kabarinews . com Kabari