SERBA SERBI
sebagai nelayan. Laki-lakinya melaut sejak dini hari
untuk mencari ikan kerapu atau ikan teri, yang kemudian
dikeringkan dan dijual ke daerah lain.
Gili Labak juga menjadi pusat ikan kering bagi
desa-desa di sekitar pulau. Masyarakat desa di
luar Gili Labak, beraktivitas memproses hingga
menjual ikan kering di Gili labak atau bisa dikatakan
sebagai pengepulikan kering. Setelah itu, ikan kering
akan dijual ke daerah Paiton atau ke Probolinggo.
Perkembangan industri pariwisata di Dusun Lembana,
mulai menggeliat sejak tahun 2014. Kini tidak hanya
dikenal oleh masyarakat lokal atau domestik, namun
sudah dikenal hingga mancanegara dengan seringnya
wisatawan mancanegara datang ke Gili Labak.
Beberapa wisatawan mancanegara yang berlibur
ke Bali kemudian melanjutkan perjalanan ke Gunung
Bromo sekaligus untun berwisata ke Gili Labak melalui
Pelabuhan Jarak, Situbondo, karena jaraknya lebih dekat
di bandingkan melalui Pelabuhan Kalianget.
|39
Potensi pariwisata di Gili Labak yang dikenal
dengan Hidden Paradise memang belum tersentuh
dan digarap dengan maksimal. Fasilitas dan akomodasi,
serta transportasi yang memadai belum maksimal.
Hal itu juga diakui oleh Disbudparpora Kabupaten
Sumenep, melalui Sekretarisnya, Agus Rahman yang
mengatakan, memang perlu kerja keras untuk mengatasi
sampah dan memaksimalkan potensi wisata di Gili
Labak. Menurutnya, pihaknya akan memperbaiki dan
sinergi dengan masyarakat sebagai garda penyambut
wisatawan dan juga dengan pihak investor untuk
menggali dan mengembangkan potensi pariwisata Gili
Labak. (1022)