40 |
SERBA SERBI
mempunyai ukuran panjang sekitar
1 meter dan berdiameter kecil yang
disesuaikan dengan ukuran manikmanik yang dikehendaki. Pada saat
pembakaran yang kedua, pengrajin
menaburkan bubuk pewarna (pigmen
keramik) untuk menghasilkan warna
kaca yang diinginkan.
Selama ini pengrajin masih
mengalami
kesulitan
untuk
menghasilkan degradasi warnawarna tertentu, karena saat kaca
meleleh menjadi bubur akan berubah
masa jenisnya jika sudah dalam
kondisi dingin terkena udara. Selain
itu pengrajin masih menggunakan
cara tradisional atau mengandalkan
instingnya dalam melakukan takaran
pencampuran warna. Bahkan sudah
puluhan tahun para pengrajin
manik-manik dari desa Gambang
ini melakukan uji coba pewarnaan
yang sesuai dengan pesanan
konsumennya. Terkadang warna
yang dinginkan dalam satu periode
produksi bisa sama. Namun terkadang
juga dalam masa periode produksi
berikutnya warna yang diinginkan
Kabari
hanya mendekati kesamaan.
Tahap ketiga, di sini mulailah
membentuk motif manik-manik
yang dibentuk dengan cara dibakar
menggunakan kompor bermata
satu dan dengan suhu yang lebih
rendah dibanding dalam tahapan
pembakaran kedua .Dengan kawat
stenlis yang berukuran kecil, stik kaca
dibakar hingga menempel di kawat
stenlis sambil diputar perlahan-lahan.
Fungsi kawat stenlis sebagai poros
selain sekaligus berfungsi untuk
menghasilkan lubang pada manikmanik. Saat itu juga pengrajin bisa
mengkombinasikan
warna-warna
dari beberapa stik kaca yang sudah
diberi pewarna. Semakin warnanya
bervariasi, semakin mahal pula
harganya, karena di sinilah tingkat
kesulitannya lebih tinggi.
Langkah
berikutnya,
bubur
kaca yang sudah terbentuk menjadi
manik-manik
akan
didiamkan
selama beberapa jam agar suhu
turun sehingga akan mudah untuk
melapakan manik-manik dari poros
yang terbuat dari kawat baja. Manik-
manik akan dilepas dari porosnya
yang kemudian dibersihkan dan
dilakukan proses finishing untuk
menghasilkan
manik-manik
yang sesuai dengan pesanan.
Proses berikutnya adalah merangkai
manik-manik hingga menjadi bentuk
produk yang diinginkan pemesan
atau sekedar untuk melayani
konsumen yang datang membelinya.
Proses merangkai membutuhkan
keuletan dan kesabaran sehingga
akan memakan waktu yang lebih
lama. Selain itu sebagai langkah untuk
pencapaian terget, para pengrajin
manik-manik memanfaatkan tenaga
lokal sebagai plasmanya. Plasmaplasma kerajinan manik-manik di
desa Gambang sudah terbentuk dari
dulu sampai dengan sekarang hingga
akhirnya Desa Gambang menjadi
sentra pengrajin manik-manik.
Desain dan Jenis Produk
Pengrajin manik-manik desa
Gambang terus melakukan inovasi
desain dengan mengasah diri sebagai
penguat ketrampilannya. Karena
® California Media International, Inc DBA Kabari