SERBA SERBI |39
M
anik-manik merupakan
benda yang biasanya
berbentuk
bulat,
dilubangi tengahnya dan dironce
(dirangkai, red) untuk aksesoris
fesyen, atau benda lainnya. Tidak
banyak orang meneliti dan mengenali
manik-manik,
bahkan
banyak
orang cenderung ingin memiliki
daripada memahaminya. Hal ini
sangat disayangkan, karena manikmanik juga merupakan salah satu
kebudayaan Indonesia yang perlu
dilestarikan. Di Jombang, Jawa Timur
ada sebuah desa yang mayoritas
penduduknya sebagai pengrajin
manik-manik dari limbah kaca.
Siapa sangka limbah kaca bisa
merubah status sosial manusia. Di
tangan warga Desa Gambang, limbah
kaca disulap menjadi kerajinan manikmanik yang mengandung unsur seni.
Jenis manik-manik dan warnanya pun
beraneka ragam. Dulu warga desa
Gambang membuat manik-manik
hanya sekedar untuk aksesoris untuk
kaum wanita berupa kalung atau
gelang. Seiring perjalanan waktu dan
berdasarkan permintaan konsumen,
warga Desa Gambang mulai
membuat dan mengembangkan
manik-manik tidak hanya dibuat
aksesoris saja, mereka jauh lebih
kreatif menciptakan berbagai hiasan
rumah atau pelengkap desain interior.
Warga Desa Gambang sebelum
beralih profesi sebagai pengrajin
manik-manik mayoritasnya sebagai
petani atau menjadi buruh tani.
Namun sejak tahun 1977, warga Desa
Gambang mulai mengenal kerajinan
berbahan kaca. Pada awalnya,
kerajinan manik-manik dirintis oleh
Wachid dan Sugiyo yang sekedar
coba-coba dengan membuat tasbih
dan hiasan berbentuk bunga dari
bahan kaca. Kala itu (tahun 1980) ada
dua orang tamu dari Kalimantan yang
Kabarinews.com
meminta dibuatkan kalung manikmanik berbahan kaca. Akhirnya
Wachid dan Sugiyo berhasil membuat
kalung sesuai pesanan dan sejak saat
itu, permintaan terus meningkat.
Tidak hanya kalung yang dipesan,
namun juga aksesoris lain berupa
gelang, topi maupun ikat pinggang
yang dibuat dari limbah kaca. Dan
sejak itu pula (1980), warga desa
Gambang mulai mengenal kerajinan
manik-manik dan mulai beralih profesi
menjadi pengrajin.
Proses Pembuatan Manik-manik
Peralatan yang digunakan untuk
proses pembuatan manik-manik
cukup sederhana, antara lain kompor
yang telah dimodifikasi sendiri oleh
pengrajin, tungku,