Majalah Digital Kabari Edisi 108 - 2016 | Page 44

44 | SERBA SERBI juga terbuka menerima donasi dari masyarakat berupa barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi terutama dari Ibu-Ibu yang alat dapurnya sudah menjadi barang bekas” katanya. “Buang sampah sembarangan itu bisa mencemarkan lingkungan hidup, apabila kita bisa mendaur ulang sampah- sampah tersebut yaitu mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kita dan lingkungan hidup kita, serta alat musik dari barang bekas seperti ini bisa diterima di masyarakat.” Dengan anggotanya yang kini berjumlah 10 sampai 12 orang untuk mengasah kemampuan musikalitasnya, mereka terus berlatih secara rutin di rumah yayasan anak yatim, karena anggota The Recycle Percussion ada yang berasal dari sekelompok anak yatim. Beragam tawaran pentas mereka berhasil raih. The Recycle Percussion sering mendapat undangan dari pihak penikmat musik perkusi untuk mengisi Kabari acara event, mulai dari perhelatan yang diadakan mal-mal di Jakarta hingga ke kedutaan-kedutaan besar luar negeri di Indonesia seperti Kedubes Inggris dan Perancis. Tanpa dinyana, The Recycle Percussion kerap menerima respon positif dari penonton. Kelompok musik ini dalam pementasannya sering membawakan lagu daerah Indonesia. Tujuannya tak lain ingin memperkenalkan musik nusantara kepada masyarakat sebagai pelestarian budaya Indonesia. Untuk penampilan berikutnya, Faizal Reza mengutarakan The Recycle Percussion mendapatkan undangan dari kedutaan besar Inggris untuk melakukan pertunjukan ke London dalam acara “Halo Indonesia”, yang rencana akan diselenggarakan pada tanggal 14 Agustus 2016 mendatang. “Ini sangat luar biasa dan merupakan proyek besar bagi The Recycle Percussion dan kami pun siap mendunia” pungkasnya. (1011) ® California Media International, Inc DBA Kabari