SERBA SERBI |11
yang mungkin hidup atau tumbuh bersama untuk komersial tetapi lebih kepada berbagi
dengan musik-musik tersebut. “Yang kita suka pengetahuan.
pun bisa berbeda dengan mereka. Tetapi kita
Piringan hitam milik sendiri, mereka alih
ingin mengetahui lebih jauh mengenai rekaman mediakan menjadi format digital. Pemindahan
musik tersebut.” tuturnya.
audio dari piringan hitam ke format audio digital
Di bangku kuliah David bersama teman- memakan waktu yang cukup lama. Mereka
temannya membuat website sendiri dengan harus mengolah dengan perangkat lunak
nama Indonesia Jumawa. Website ini tidak agar hasil audio maksimal. Iramanusantara
terlalu serius dan dibuat untuk berbagi info mengkhususkan rilisan yang beredar pada
tentang musik yang kontennya diisi dengan dekade 1960 sampai 1970. Selain mengalihupload-an data rekaman berikut dengan cover, mediakan piringan hitam milik pribadi, mereka
label rekaman, dan tulisan notes di album juga meminjam dari para kolektor.
tersebut. Audionya disertakan tetapi tidak
Diakui oleh David, lumayan sulit bagi para
utuh. Namun berhubung kesibukan kuliah dan kolektor membiarkan barang-barang koleksinya
lain sebagainya, website
untuk
keluar
dari
Embrio
iramanusantara
sebenarnya
sudah
muncul
sejak
ini
pun
akhirnya
rumahnya, barang itu
para inisiator termasuk David masih duduk di bangku kuliah.
terbengkalai.
seperti anaknya sendiri.
Awalnya mereka suka musik popular Barat dan Indonesia.
Sampai
akhirnya,
pun
harus
Seiring dengan waktu, ketertarikan itu membawanya untuk Mereka
zaman sudah sedemikian mencari karya-karya musik hingga ke seluruh pelosok Jakarta. pasang badan, sebab
rupa berikut dengan arus
mereka yang scanning
informasi yang semakin
dan foto supaya kolektor
deras. Kesimpang siur-an terjadi terhadap percaya. Kemudian para pedagang, sebab
fakta dan data termasuk urusan musik popular sumber perputaran rekaman Indonesia lama
Indonesia. Ketertarikan musik popular yang ada di tangan kolektor dan pedagang. Selain
terlupakan ini makin lama makin membesar, itu mereka juga mencari sumber asli, terkadang
tidak hanya dari Indonesia saja, melainkan mereka menemukan keluarga pemilik rekaman
luar negeri. Tak jarang yang membawa kembali zaman dahulu bahkan radio. Tak ketinggalan
ke permukaan musik popular Indonesia lama Radio Republik Indonesia (RRI) pun mereka
adalah orang-orang dari luar Indonesia. Banyak sambangi dan mendapatkan lampu hijau untuk
yang membuat rilisan ulang tidak resmi rekaman melihat koleksi-koleksi dan mengarsipkan.
musisi Indonesia tempo dulu karena susah
Mentransformasikan bentuk konvensional
mencari rekaman-rekaman tersebut.
berupa kaset dan piringan hitam ke bentuk digital
Nah, di saat seperti ini David bersama bukanlah hal yang mudah. Untungnya, David
rekan-rekannya hadir dengan data-data yang beserta para inisiator iramanusantara lainnya
sahih dengan kendaraannya berupa website, cinta mati terhadap musik dan melakukannya
yang diisi dengan data visual, audio dan dengan senang hati. “Iramanusantara masih
teks. Iramanusantara.org pun dibua [