MODE
MODE
Untuk menonton video, memberi
komentar dan sharing artikel ini,
klik KabariNews.com/77602
BUSANA EKSKLUSIF PRIA
Persembahan Musa Widyatmodjo
S
Busana pria rancangan Musa cukup unik dan berbeda. Namun, satu yang dapat dipastikan,
seluruh kemejanya detail dan dibuat eksklusif, hasil kreativitas tangan-tangan yang terampil.
etelah 24 tahun menggeluti
dunia
fashion design di
Indonesia, Musa Widyatmodjo
meluncurkan lini baru busana pria yang
memperkaya
koleksi
rancangannya
dengan label “Musa Widyatmodjo”. Musa
Widyatmodjo Menswear ini berusaha
menjawab kebutuhan para pria. Garis
rancangannya tergambar halus, namun
berkarakter, sekaligus unik.
“Puluhan tahun silam, pria masih
konvensional dan konservatif. Belakangan
mereka memiliki keinginan tampil lebih
baik. Hal tersebutlah yang membawa
pengaruh berupa perubahan positif ketika
para pria mencapai usia matang,” katanya.
Dipicu
oleh
perubahan
tren
di kalangan pria, serta keinginan
untuk
mengembangkan
kreativitas
dalam mengolah busana pria telah
38 | Kabari - USA
mendorong
Musa
menciptakan kalinya diselenggarakan dan momentum
hal
baru
pada
busana
pria.
tersebut digunakan Musa untuk pertama
Dalam proses pembuatannya, kata Musa, kalinya menggelar fashion show yang
bukanlah hal mudah, sebab selama berbeda setelah sebelas tahun ia melekat
puluhan tahun ia dikenal sebagai desainer dengan fashion show untuk wanita.
busana wanita. Untuk itu dibutuhkan
Aneka Motif, Tetapi Tetap Maskulin
waktu lama dalam mempersiapkannya,
termasuk melakukan uji pasar.
Untuk rancangan khusus pria ini,
“Prosesnya selama lima tahun, mulai Musa memadukan lurik dengan batik, lurik
dari trial, error, laku atau tidak, bahannya dengan tenun NTT, batik dengan tenun,
luntur dan lainnya. Itu semua proses, bahkan ada ‘tabrak’ motif antara lurik, batik
sampai pada akhirnya saya berani untuk dan tenun. Hasilnya, terlihat lebih ekslusif
bikin fashion show full busana pria,” karena padu padan motif dan aplikasinya
menghasilkan karya yang eksklusif. Tidak
paparnya.
Menandai hadirnya Musa Widyatmodjo ada yang seragam atau sama antara satu
Menswear, sebuah fashion show digelar dan kemeja yang lain.
“Tidak perlu takut akan tampil
dan menampilkan puluhan koleksi pada 21
Mei lalu, bersamaan dengan acara Jakarta kembaran dengan orang lain saat
Fashion & Food Festival di Mal Kelapa menghadiri pesta. Saya menciptakan satu
Gading. Tahun ini merupakan keduabelas dari sekian banyak motif,” katanya.
® California Media International, Inc DBA Kabari
Pada koleksi pria, Musa memberi aksen tambahan, baik
berupa kerah yang dilapis dan diberi sentuhan sulaman pada
tepinya, atau pada bagian ujung kemeja. Ia juga bermain dengan
olahan padu padan motif serta aplikasi dan hasilnya adalah
sebuah karya yang tidak sama antara satu kemeja dengan kemeja
lainnya.
Pengolahan material bahan menjadi kekuatan Musa. Ia
merancang sedemikian rupa, sehingga meski memanfaatkan
aneka motif, kemeja tersebut tetap menonjolkan garis maskulin.
“Pengolahan material bahan menjadi kekuatan rancangan.
Aneka motif tampil, hasilnya meski terdapat aneka motif, kemeja
rancangan saya tetap menonjolkan garis maskulin. Karena pria
adalah maskulin,” ungkapnya.
Rancangan pada jas setelan pun dibuat eksklusif. Busana
resmi ini dirancang unik pada beberapa bagian, seperti bagian
lengan, bahu, kerah dan saku. Musa bereksperimen dengan
menambahkan kain tradisional pada suit, sehingga hasilnya cukup
unik dan elegan. Untuk celana panjang formal, Musa merancang
agak berbeda dengan celana panjang konvensional yang selama
ini dikoleksi kaum pria.
“Musa Widyatmodjo menswear ini merupakan dedikasi saya
untuk memajukan fashion di Indonesia. Jika Indonesia ingin
menjadi kiblat fashion di Asia Tenggara, kita harus mewujudkannya
menjadi sebuah karya. Bila kita ditanya dan diminta oleh pelaku
industri kreatif untuk menunjukkan karya Anda, nah brand ini
kelak yang akan menjawabnya. Saya tahu bahwa saya harus
memulainya, dan momen ini bagi saya merupakan saat yang
tepat untuk memperkenalkan kepada masyarakat,” ungkap pria
kelahiran 13 November 1965 itu.
Harapan Musa, kelak tak hanya wanita yang mengenakan
busana eksklusif, tetapi para pria di Indonesia pun dapat memakai
busana rancangannya. Lengkap dengan segala kemewahan,
namun tetap menikmati kekayaan budaya. Indonesia memiliki
kekayaan luhur budaya berupa kain tenun dan batik yang tidak
pernah kering untuk dieksplorasi.
Kabarinews.com
Bukti Cinta Musa Terhadap Kain Nusantara
Memilih menggunakan kain tradisional untuk busana-busana
yang dibuat ternyata merupakan salah satu bentuk kecintaan
Musa Widyatmodjo terhadap budaya bangsa.
“Ini bukti saya tidak main-main dalam budaya. Saya terus
membawa ke dalam industri komersial,” tegasnya.
Penggunaan kain tradisional oleh Musa tak mau dilakukan
sembarangan. Ia ingin kain yang digunakan benar-benar
berkualitas, karena itu ia langsung memesan dari pengerajin
aslinya. Pria berkacamata itu juga sangat selektif dalam memilih
kain-kain Nusantara yang akan diolah. Ia pun memilih pengerajin
tidak hanya dari hasil karyanya, tapi juga latar belakangnya.
“Saya harus tahu latar belakang sejarahnya, kenapa dia buat
kain, kenapa mereka menenun, dari mana asalnya,” ungkap pria
lulusan Drexel University Philadephia, Amerika Serikat itu.
Tak hanya satu daerah, Musa pun terjun langsung, berkeliling
mencari pengerajin berkualitas ke berbagai pelosok Tanah
Air. Jika cocok dengan pengerajin tertentu, Musa tidak serta
merta mengubah motif sesuai keinginannya, melainkan tetap
mempertahankan keaslian karyanya.
Musa dikenal konsisten dalam mengangkat kekayaan
wastra Nusantara dalam berkarya. Kali ini juga ia menunjukkan
keseriusannya dalam mempromosikan warisan budaya
asli Indonesia lewat deretan busana rancangannya. Ia ingin
menggugah minat masyarakat terhadap mode karyanya yang
berselera internasional, tetapi berbasis budaya lokal. Tak heran
bila sejumlah produk mode serupa itu, seperti tenun NTT, tenun
Lombok, tenun Jepara, atau batik memiliki nilai jual cukup tinggi.
“Mengomersilkan idealisme itu berat, makanya butuh banyak
riset dan pengetahuan dalam membuat sepotong busana.
Apalagi jika material dasarn XH