MAJALAH DAQUSCHOOL EPS. 01 Majalah daquschool eps. 01 | Page 28

KOLOM GURU Arti Pendidikan Akhlak di Sekolah Fatkhurohman,S.Pd.I, Kepala Sekolah SD Daqu School Semarang Setiap orangtua yang in- gin menyekolahkan anak-anakn- ya pada institusi sekolah pastilah dengan satu tujuan agar anaknya berhasil, cerdas dan berakhlakul karimah. Semua orangtua pastinya memiliki keinginan sang permata hati dengan menjadi manusia yang dewasa, mandiri, dan taat berib- adah, bukan manusia kaya hidup namun miskin nilai. Tujuan akhir yang menja- di dambaan atau tujuan setiap orangtua menyekolahkan anaknya seperti itu. Ini seharusnya patut diperhatikan oleh setiap lembaga pendidikan. 28 Majalah Daqu School Meskipun juga harus disadari bahwa untuk mencetak manusia “ideal” yang memiliki kepribadian sosialis dan religius, seperti yang diharapkan tersebut, bukan sema- ta-mata tanggung jawab sekolah melainkan harus di dukung semua komponen; termasuk didalamnya orangtua dan lingkungan. Namun sudah menjadi tanggung jawab sekolah untuk memprogram dan merancang sistem pendidikan sep- erti yang diharapkan tersebut. Pendek kata, budi peker- ti dalam pendidikan penting dan budi pekerti itu yang menentukan beradab atau tidaknya manusia. Pendidikan yang tidak mengajar- kan akhlak hanya akan melahirkan manusia buaya tapi tidak berbu- daya, cerdas tapi beringas seperti hewan, dan akhirnya menjadi ma- nusia yang teraliensi dari sesaman- ya dan Khaliknya. Melihat pentingnya pendi- dikan akhlak bagi anak, karena pe- lajaran ini masih dianggap mampu mempengaruhi sikap dan perilaku peserta didik setelah sekolah atau diluar sekolah maka perubahan muatan-muatan kurikulum akhlak termasuk juga aspek pendekat- an dalam pengajarannya mutlak diperlukan. Bila masalah akhlak ini tidak di beri perhatian yang pro- porsional, maka pendidikan akan membawa manusia kepada ma- lapetaka bagi kehidupannya. Se- hingga yang terjadi adalah dehu- manisasi . Proses ini terjadi karena biasanya banyak dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi. Proses pendidikan ini sangat kaku dan banyak aturan yang ketat untuk mencetak tenaga kerja industri, pendidikan semacam ini cend- erung memberlakukan manusia sebagai robot. Hasilnya akan lahir lulusan yang merupakan pribadi tanpa kreatifitas dan kemandirian. Majalah Daqu School 29